“…Penelitian-penelitian tentang kepariwisataan manca-negara terdahulu juga cenderung memberikan perhatian pada motivasi/push factor (Mohammad & Som, 2010;Ambrož & Ovsenik, 2011;Mahika, 2011;Vuuren & Slabbert, 2011;Khuong & Ha, 2014;Rid, Ezeuduji, & Pröbstl-Haider, 2014;Assiouras, Skourtis, Koniordos, & Giannopoulos, 2014;Sung, Chang, & Sung, 2015;Song & Bae, 2018), daya tarik wisata/pull factor (Khuong & Ha, 2014;Assiouras, Skourtis, Koniordos, & Giannopoulos, 2014;Sung, Chang, & Sung, 2015), pengaruh push factor dan pull factor pada kepuasan/keinginan untuk berkunjung kembali/respon wisatawan lainnya (Khuong & Ha, 2014), serta pengkategorian tipe wisatawan berdasarkan motivasi/lokasi (Rid, Ezeuduji, & Pröbstl-Haider, 2014;Poria, Butler, & Airey, 2003;Assiouras, Skourtis, Koniordos, & Giannopoulos, 2014;Sung, Chang, & Sung, 2015;Song & Bae, 2018). Di dalam upaya pengembangan pariwisata ke depannya, maka perlu adanya pendekatan pengembangan berdasarkan tipe wisatawan.…”