Self-Efficacy Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kota Selatan Gorontalo

Abstract

Prevalensi dan insidensi penyakit hipertensi semakin meningkat dan menyebabkan tingginya morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Gorontalo merupakan Provinsi yang ikut menyumbang jumlah kumulatif kasus hipertensi. Sebagai penyakit yang dikenal dengan isitilah “silent killer”. Dalam upaya pengurangan komplikasi ini diperlukan kepatuhan dan kesadaran dri akan kemampuan dalam mencapai tujuan pengobatan yang kemudian lebih dikenal dengan isitilah self-efficacy. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif dimana pengukuran dengan menggambarkan variabel yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variabel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni purposive sampling dengan jumlah 100 sampel yang diambil berdasarkan kriteria sampel. Hasil peneltian didapatkan terdaat 65 responden berjenis kelamin laki-laki dan 35 responden berjensi kelamin perempuan . Pada penelitian ini juga didapatkan juga responden yang memiliki self-efficacy tinggi berjumlah 53, dan 47responden memiliki self-efficacy rendah. Self-efficacy memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih baik dalam proses perubahan perilaku kesehatan sehingga akan meningkatkan kemampuan seseorang dalam memahami terkait penyakit, dan memilih cara yang tepat dalam mengurangi tingkat keparahan dengan keterampilan yang terlatih.

Personal factors related to self-care management among people with hypertension at primary health care: A cross-sectional study

“…The results of this study are reinforced by literature (Setyorini, 2018) that the motivation and beliefs possessed by individuals indicate readiness to change behavior in a direction that can be better in the process of selfcare. Meanwhile, in terms of gender, it is consistent with literature (Djamaluddin et al, 2022) that women are more responsible for maintaining their own health.…”

Self Efficacy Pencegahan Komplikasi Hipertensi Dengan Tingkat Pendidikan Menengah Dan Tinggi

“…Secara umun, individu yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka individu tersebut akan dominan memiliki sikap yang objektif dalam menanggapi penyakit serta self efficacy juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara mengubah perilaku (Kristanto, 2013). Penderita hipertensi harus memiliki self efficacy yang baik agar memiliki rasa percaya diri, sehingga memotivasi penderita untuk meningkatkan kesehatannyan dengan mengontrol tekanan darah tinggi (Djamaluddin et al, 2022). Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang "Self-efficacy Pencegahan Komplikasi pada Penderita Hipertensi dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi di Kelurahan Gunung Sekar Kecamatan Sampang".…”

Kesesuaian Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien BPJS Rawat Inap Dengan Formularium Rumah Sakit Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta

“…Hipertensi yang tidak dikelola dengan baik akan mempercepat kerusakan pada organ ginjal dan kardiovaskular yang disertai dengan hiperglikemia yang terkontrol. Obat antihipertensi yang ideal diharapkan adalah obat antihipertensi yang dapat mengontrol tekanan darah tidak mengganggu0metabolisme baik glukosa maupun lipid yang dapat berperan sebagai renoprotektif menurunkan kematian akibat kardiovaskular (Nurdiana et al, 2022).…”