2021
DOI: 10.3390/app112110037
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Semantic Fusion with Deep Learning and Formal Ontologies for Evaluation of Policies and Initiatives in the Smart City Domain

Abstract: Decision makers and policy analysts at different administrative levels often lack a holistic view of the problem as there are semantic variations in policy documents due to domain-specific content. For example, smart city initiatives are derived from national and international initiatives which may influence the incentives for local participants, but local initiatives reflect the local contextual elements of the city. Balanced assessment of smart city initiatives should include a systemic evaluation of the ini… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(1 citation statement)
references
References 36 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Smart branding merupakan elemen dari visi pembangunan smart city Kota Bontang yang diarahkan kepada penguasaan teknologi dalam pengembangan sumber daya yang dimiliki (Pemkot Bontang, 2019). Untuk mewujudkan smart city, organisasi perlu menciptakan peraturan untuk membangun hubungan yang selaras, tersinergi dan terpantau antara level administratif atas dan bawah dalam organisasi, antar pemangku kepentingan internal dan eksternal, serta pihak-pihak lain yang mungkin terkena dampak pengembangan smart city (Kilicay-Ergin & Barb, 2021). Dalam hal Kota Bontang ingin mewujudkan kota berkelanjutan berbasis smart city melalui sektor pariwisata, maka Pemerintah Kota Bontang sebagai komunikator utama perlu mengembangkan perencanaan komunikasi strategisnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Smart branding merupakan elemen dari visi pembangunan smart city Kota Bontang yang diarahkan kepada penguasaan teknologi dalam pengembangan sumber daya yang dimiliki (Pemkot Bontang, 2019). Untuk mewujudkan smart city, organisasi perlu menciptakan peraturan untuk membangun hubungan yang selaras, tersinergi dan terpantau antara level administratif atas dan bawah dalam organisasi, antar pemangku kepentingan internal dan eksternal, serta pihak-pihak lain yang mungkin terkena dampak pengembangan smart city (Kilicay-Ergin & Barb, 2021). Dalam hal Kota Bontang ingin mewujudkan kota berkelanjutan berbasis smart city melalui sektor pariwisata, maka Pemerintah Kota Bontang sebagai komunikator utama perlu mengembangkan perencanaan komunikasi strategisnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified