Signifikansi Teori Horace Bushnell bagi Pendidikan Keluarga Kristiani di Era Revolusi Industri 4.0

Abstract

Artikel ini membahas mengenai peran pentingnya pendidikan nilai-nilai Kristen di keluarga dalam menghadapi pengaruh pesatnya perkembangan teknologi digital di era revolusi industri 4.0. Kemajuan teknologi telah berdampak besar dalam kehidupan manusia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Aspek positif dari perkembangan ini adalah masyarakat semakin dekat dengan teknologi yang dapat membantu kerja lebih efisien. Namun di sisi lain juga banyak dijumpai berbagai penyimpangan atau pelanggaran etika dalam penggunaan teknologi digital dan internet seperti pornografi, cyberbullying, judi, dan kecanduan internet, yang dapat menyebabkan degradasi moral. Untuk itulah diperlukan penanaman nilai-nilai kristiani yang dimulai sejak dini. Melalui kajian deskriptif dengan metode studi kepustakaan, akan digambarkan kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh generasi saat ini serta bagaimana peran penting pendidikan Kristen yang dimulai dari keluarga berdasarkan pemikiran Horache Bushnell. Bushnell memfokuskan pendidikan pada penanaman nilai-nilai kebaikan berdasarkan iman Kristen melalui kurikulum pendidikan kristiani dalam keluarga seperti pengendalian tubuh, perkembangan kesalehan/kesalehan hidup, dan keanggotaan dalam jemaat, yang berguna untuk membekali generasi sekarang ini menjadi generasi yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan zaman dengan tidak meninggalkan atau menyimpang dari nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan.

Revolusi Pemikiran: Memahami Peran Pendidikan dalam Menghadapi Era Teknologi 5.0

“…(Tjendanawangi Saputra, 2020) berpendapat bahwa Perubahan pesat dalam teknologi, terutama di bidang kecerdasan buatan, robotika, dan konektivitas global, telah merubah fundamental cara kita berinteraksi dengan dunia. Dalam konteks ini, peran pendidikan menjadi semakin krusial, bukan hanya sebagai alat untuk mengakuisisi pengetahuan, tetapi juga sebagai katalisator dalam membentuk pemikiran yang inovatif, kritis, dan adaptif (Saputra, 2022). Revolusi Pemikiran menyoroti perlunya pendidikan yang tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten secara teknis, tetapi juga yang mampu berpikir lintas disiplin dan memahami implikasi etis dari perkembangan teknologi.…”

Peran Pendidikan Agama Kristen dalam Mengatasi Dampak Penggunaan Teknologi bagi Remaja di era Digital

“…Melalui pemahaman terhadap ajaran Kristen, remaja dapat merenungkan makna hidup mereka dan menjelajahi cara kontribusi positif dalam masyarakat. Dalam aspek spiritual, pendidikan agama Kristen berperan membantu remaja membangun hubungan yang erat dengan Tuhan melalui praktik seperti doa, meditasi, dan pemahaman prinsip-prinsip iman (Saputra, 2022). Dimensi spiritual yang dikembangkan melalui proses ini tidak hanya memberikan dukungan saat menghadapi tantangan hidup, tetapi juga membimbing mereka dalam menemukan makna dan tujuan yang lebih dalam (Siringo-ringo et al, 2021).…”

Mewujudkan Iklim Belajar Kondusif melalui Sinergitas Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Menengah Kejuruan Kristen Soe

“…Kedisiplinan dari seseorang harus dibangun dan dibentuk sejak dari keluarga melalui keteraturan dalam berbagai hal sederhana karena akan terbawa kemanapun, termasuk ketika berada di sekolah. 24 Ketika peserta didik akan beraktivitas di luar kelas pada saat jam pembelajaran sedang berlangsung, maka harus meminta izin terlebih dahulu pada guru terkait dengan alasan yang jelas dan bukan dibuat-buat. Biasanya terdapat oknum peserta didik yang sengaja meminta izin dengan alasan yang dibuat-buat karena mengalami kebosanan beraktivitas dalam kelas, sehingga berusaha mencari-cari kesempatan untuk bisa keluar kelas mencari kesenangan.…”