Penggunaan energi fosil di Indonesia masih tinggi. Pemerintah Indonesia berkomitmen dengan menargetkan penggunaan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Komitmen ini diikuti oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara) dengan menargetkan pembangunan pembangkit energi terbarukan sebesar 10,6 GW guna mencapai target pemerintah tersebut. Salah satu potensi energi terbarukan yang cukup menjanjikan di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga surya. Penelitian ini difokuskan pada perancangan sistem fotovoltaik (PV) on-grid di salah satu industri satelit di Indonesia. Beban listrik harian pada PT. RST adalah 1850 kWh. Berdasarkan beban listrik tersebut, maka kapasitas optimum untuk mendesain sistem PV on-grid yang dibutuhkan sebesar 230,8 kW, dengan total luas area yang digunakan adalah 1329,21 meter persegi. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sudut kemiringan PV harus sebesar 9 derajat dan menghadap ke utara. Setelah menjalankan simulasi, dapat diketahui bahwa rata-rata total daya yang dihasilkan per hari adalah 987,38 kWh dengan LCOE sebesar Rp.868,29. LCOE sistem PV ini lebih murah dari standar BPP nasional sehingga sistem ini layak untuk dibangun. Aspek ekonomi lainnya dari hasil simulasi menunjukkan bahwa tingkat ROI adalah 7,1% dan tingkat IRR sebesar 10,3% - serta payback period akan membutuhkan waktu sekitar sepuluh tahun.