Sidik jari merupakan salah satu bentuk biometrik yangdigunakan sebagai sarana verifikasi maupun identifikasi. Sidikjari banyak digunakan untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan,korban bencana alam maupun korban kecelakaan yang sulitdikenali. Penelitian yang dilaporkan pada tulisan ini bertujuanuntuk menentukan ciri sidik jari yang dapat digunakan sebagaipembeda gender pemiliknya. Apabila gender pemilik sidik jarisudah dapat diestimasi, maka proses identifikasi selanjutnya akanlebih tararah. Pendekatan yang digunakan pada penelitian iniadalah menghitung ketebalan alur (ridge) dari sidik jari.Ketebalan ridge dihitung dengan memanfaatkan pengolahan citrasecara digital. Pada bagian-bagian tertentu dari sidik jari dibacanilai-nilai piksel yang membentuk garis lurus setebal satu pikseldengan panjang 32 piksel. Dari piksel-piksel tersebut dihitungbanyaknya piksel hitam yang saling berdekatan yang merupakanpotongan melintang dari suatu ridge. Sampel sidik jari diambildari dataset NIST (National Institute of Standarts and Technology)sebanyak 100 sidik jari pria dan 100 sidik jari wanita. Dataset inisudah diberi label apakah sidik jari wanita atau sidik jari pria.Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa secara umumsidik jari wanita memiliki ketebalan ridge yang lebih kecildibandingkan dengan ridge pada sidik jari pria. Secara statistiksidik jari wanita memiliki ketebalan ridge dengan nilai mean ofmeans sebesar 2.7698 dan median of medians sebesar 2.0000.Sedangkan sidik jari pria memiliki ketebalan ridge dengan nilaimean of means sebesar 3.0287 dan median of medians sebesar2.5000. Berdasarkan nilai-nilai tersebut metode ini menghasilkanketepatan maksimal 65% untuk sidik jari wanita dan 60% untuksidik jari pria.