Penggunaan LPG tertinggi di Indonesia saat ini digunakan oleh rumah tangga dengan presentase yang terus meningkat setiap tahunnya karena LPG merupakan bahan bakar yang mudah ditemukan dan terjangkau di kalangan rumah tangga khususnya untuk ekonomi menengah kebawah. Namun dibalik tingginya penggunaan LPG, masih banyak masyarakat yang menghiraukan risiko kebocoran gas. Penelitian ini bertujuan merancang prototype untuk mendeteksi adanya kebocoran gas, asap, atau api di dapur dengan memanfaatkan Exhaust Fan untuk membuang gas atau asap yang terdeteksi. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah ADDIE yaitu model pengembangan efektif yang menuntut kesesuaian antara pendekatan yang digunakan dengan produk yang akan dihasilkan. Alat pendeteksi dirancang dan direalisasikan menggunakan sistem kendali Mikrokontroller Arduino Uno dengan sensor MQ-2. Sensor MQ-2 dan sensor Flame Detector mendeteksi adanya kebocoran gas, asap, atau api dan mengirimkan data kepada Arduino Uno agar Buzzer, Layar LCD, dan Exhaust Fan dapat menyala diikuti display status bahaya dan kadar gas disekitaran alat. Hasil uji coba menunjukkan bahwa sensor MQ-2 dapat mendeteksi gas dalam waktu 2.9 detik untuk kadar gas >300 ppm, asap dengan kadar >200 ppm terdeteksi dalam 2.25 detik, dan sensor flame detector dapat mendeteksi api dari jarak maksimal 30cm dalam waktu 0.61 detik.