UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan sebuah industri penggerak kesejahteraan bagi masyarakat daerah, juga merupakan usaha yang dapat membantu masyarakat kecil untuk memperoleh pekerjaan juga pendapatan bagi hidupnya. Pemerintah sudah sejak lama menggalakkan bantuan dana untuk pelaku UMKM agar terus berkembang, dan berinovasi, tetapi saat ini dunia sedang dilanda oleh virus yaitu virus Covid-19 yang memberikan dampak terhadap seluruh sektor, terutama sektor ekonomi. Sektor Ekonomi yang menurun berdampak besar tehadap UMKM terutama, UMKM yang berada di daerah Kabupaten Deli Serdang. Permsalahan tersebut dibangun sistem pendukung keputusan yang dibutuhkan berdasarkan kategori atau kriteria yang digunakan dan dalam penelitian ini akan dikembangkan menggunakan metode Promethee. Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multi kriteria. Hasil penelitian ini mampu mengakomodir kriteria pemilihan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria.
Benzene gas is a material widely used in the laboratory as a solvent. Benzene gas can be harmful to people. Therefore, this study aims to measure and monitor benzene gas levels with the Internet of Things (IoT) platform as a monitoring and notification system on android smartphone devices. The sensor used is MS 1100 to detect benzene gas and transmit input signals. The NodeMCU microcontroller processes these signals. This wifi module in NodeMCU sends the sensor’s value to the Blynk IoT platform to display in graph form. This value is processed under the program and it meets the setpoint then the system provides notifications to users through the Blynk application on android smartphone devices as well as activating buzzer and exhaust fans in the laboratory room. The result showed that monitoring of benzene gas in the laboratory as 0.17 ppm.
Gas HHO merupakan suplemen bahan bakar yang dihasilkan dari proses elektrolisa air pada sebuah generator HHO, dimana gas HHO termasuk energi alternatif yang tergolong energi baru. Prinsip kerja mesin pembakaran internal, pada umumnya, adalah mengubah energi kimia dari bahan bakar cair menjadi energi mekanik. Produksi hidrogen melalui proses elektrolisis terus dikembangkan untuk membantu penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan dapat berdampak pada kinerja mesin dan emisi gas buang. Penelitian ini tentang pengaruh penambahan gas hho pada mesin bensin electronic fuel injection (EFI) type-L terhadap emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar. Terbukti bahwa penambahan gas HHO pada proses pembakaran mesin bensin dengan sistem EFI khususnya tipe D memberikan hasil penurunan kadar emisi (CO 15.31 % dan HC 16.27 %). Dan selanjutnya dengan menambahkan gas HHO 0.1 Mol pada mesin EFI tipe L melalui filter udara didapatkan pengaruh emisi gas buang yang signifikan dan konsumsi bahan bakar yang lebih boros 2.8 % daripada tanpa menggunakan gas HHO, hal tersebut dapat dimungkin karena mesin dengan sistem EFI memiliki karakteristik berbeda dengan mesin pada umumnya dan tidak mengenal suplemen bahan bakar yang diinjeksikan kedalam mesin.
Pada penelitian ini menggunakan alga Scenedesmus Sp. dengan merekayasa proses fotosintesis yang terjadi. Penelitian berlangsung selama tiga bulan dari bulan Nopember 2012 sampai Januari 2013 yang berlokasi di ruang gelap dan atap genteng laboratorium teknik fisika, Universitas Nasional. Penelitian ini menggunakan tiga metode penyinaran berbeda dan untuk setiap metode dilakukan dua kali percobaan. Dengan menjaga range densitas sebesar 16,7 x 106 - 3,2 x 1010 dan menjadikan waktu gelap menjadi variabel tetap yaitu 24 jam dapat mengoptimalkan produksi hidrogen sampai 32,0305 mL jumlah ini didapat pada metode pencahayaan matahari dari total volume alga sebesar 5200 mL.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.