2018
DOI: 10.36722/sst.v4i4.309
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Menggunakan Simple Additive Weighting Studi Kasus PT. Trafoindo Prima Perkasa

Abstract: <p><em>Abstrak</em> - <strong>Sebuah perusahaan tidak akan berkembang tanpa ada dukungan dari karyawan sebagai salah satu aset perusahaan, sehingga perusahaan dituntut untuk merekrut calon karyawan yang berpotensi dan berbakat guna mendukung keberhasilan perusahaan. Tenaga kerja terampil yang dapat membawa perusahaan berkembang dan bersaing dengan perkembangan zaman, dan aspek perekrutan mulai mendapatkan pandangan khusus, karena proses perekrutan yang tidak sesuai dengan kebutuhan peru… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
15

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(15 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
15
Order By: Relevance
“…[6] B. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik [5].…”
Section: A Rekrutmen Atau Penerimaanunclassified
“…[6] B. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem yang memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik [5].…”
Section: A Rekrutmen Atau Penerimaanunclassified
“…Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada [6]. Rumus yang digunakan untuk menghitung normalisasi matriks keputusan terdapat pada (3) 2) Proses Perangkingan dengan Bobot Sub Kriteria dari Metode AHP Pada tahap selanjutnya akan dilakukan proses perangkingan dengan nilai pada Tabel XIX, proses perhitungan menggunakan bobot yang telah dihitung menggunakan metode AHP pada Tabel VIII.…”
Section: ) Perhitungan Normalisasi Matriks Subkriteriaunclassified
“…Tahapan AHP adalah sebagai berikut [3] Penelitian terdahulu tentang Sistem Penunjang Keputusan untuk penerimaan karyawan dengan multi kriteria sudah banyak dilakukan, namun setiap penelitian memiliki perbedaan kriteria dalam pengambilan keputusan. Penelitian tersebut pada bab ini akan diuraikan menjadi 2 (dua) kelompok: 1) Penelitian dengan metode SAW : Penelitian [5] dengan 4 (empat) kriteria yaitu Kehadiran, SOP, Kedisiplinan dan Grooming, penelitian [6] dengan 3 (tiga) kriteria yaitu hasil tes, usia dan pengalaman kerja, dan penelitian [7] dengan 3(tiga) kriteria yaitu seleksi administrasi, test praktik komputer, test tertulis, Penelitian [8] menggunakan 5 (lima) kriteria yaitu tanggung jawab, sikap kerja, kedisiplinan, prestasi kerja dan kerjasama 2) Penelitian dengan metode AHP : Penelitian [9] dengan 4 (empat) kriteria yaitu pendidikan, performance tes, kemampuan berkomunikasi serta motivasi dan antusiasme, Penelitian [10] dengan 4 (empat) kriteria yaitu disiplin, kerjasama, tanggung jawab, kehadiran. Penelitian [11] dengan 5 (lima) kriteria, yaitu: pengetahuan, kemampuan, sikap, absensi, dan kerjasama dengan Pada penelitian ini akan digunakan multi kriteria sebanyak 3 (tiga) kriteria yaitu interview, psikotes, dan kompetensi.…”
unclassified
“…Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa terdapat kesulitan menentukan calon karyawan pada jabatan tertentu dikarenakan penyeleksian dilakukan secara subjektif sehingga dalam penilaian sering terjadi calon karyawan kurang mampu bekerja secara optimal dan tidak dapat bertahan lama dalam organisasi. Hasil dari penelitian menggunakan logika fuzzy dengan metode SAW tersebut adalah dapat membandingkan penilaian calon karyawan yang akurat sehingga dapat mendapat calon karyawan yang sesuai dengan yang perusahaan butuhkan [6].…”
Section: Tinjauan Literaturunclassified