Skrining dan Identifikasi Bakteri Pektinolitik Endosimbion dalam Sistem Pencernaan Serangga Penggerek Kopi (Hypothenemus hampei Ferr)

Abstract

Serangga Hypothenemus hampei memiliki kemampuan untuk menggerek biji kopi, dan digunakannya sebagai sumber makanan, tempat hidup dan siklus hidup. Aktivitas hidup dari H. hampei menyebabkan rontoknya buah kopi dan penurunan kualitas serta kuantitas buah kopi hingga 40%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri pektinolitik yang memiliki toleransi tinggi terhadap lingkungan khususnya kafein, tanin dan polifenol. Prosedur penelitian terdiri dari tahap pembuatan media skrining bakteri pektinase, isolasi bakteri endosimbion dan identifikasi spesies serta fisiologi bakteri. Berdasarkan hasil identifikasi dan skrining bakteri pada sistem pencernaan H. hampei didapatkan 15 isolat bakteri pektinolitik endosimbion. Hasil identifikasi tiga isolat terpilih diketahui bahwa isolat 2B termasuk golongan Enterobacter sp. atau Actinobacillus sp., isolat 31B masuk ke dalam Micrococcus sp. dan isolat 42B termasuk Chromobacterium sp. Penelitian ini berguna sebagai kajian untuk strategi penanganan hama serangga H. hampei dengan menghambat pertumbuhan bakteri pektinolitik.

Partial purification and pectinase activity of lactic acid bacteria and pectinolytic bacteria consortium

“…The formation of a clear zone indicates that the bacterial isolate utilizes the pectin substrate in the media for growth. Administration of Lugol's solution can accelerate the detection and spread of bacteria by indicating the formation of a clear zone [15]. The differences in…”

Optimasi Proses Biodegumming Serat Rami (Boehmeria nivea) Menggunakan Bakteri Pektinolitik

“…Enzim pektinase yang dihasilkan oleh bakteri pektinolitik memiliki peranan strategis di bidang industri (Oumer & Abate, 2018) yaitu merupakan salah satu kandidat utama dalam mendegradasi gum, sehingga eksplorasi agensia tersebut sangat penting untuk dilakukan. Seleksi dan karakterisasi bakteri pektinolitik telah dilakukan dari berbagai sampel seperti limbah kulit jeruk (Widowati et al, 2014), sistem pencernaan serangga penggerek kopi (Kusiyanto et al, 2019), lahan tanaman mangrove (Al Asna et al, 2017), lahan gaharu (Ed-har et al, 2017) dan lahan perkebunan rami (Cheng et al, 2021;Wang et al, 2017). Pektinase secara alami terdapat pada berbagai organisme dan telah banyak diisolasi dari fungi seperti Aspergilus indicus, A. flavus, dan A. niveus (Angayarkanni et al, 2002), dan dari bakteri seperti Bacillus sphaericus (Jayani et al, 2010).…”

“…Sementara itu, isolat dengan indeks pelarutan selulosa d c dan pektin terbaik dari sampel tanah kebun gaharu diketahui merupakan Bacillus brevis (Ed-har et al, 2017). Kusiyanto et al (2019) juga menyatakan bahwa berdasarkan hasil isolasi bakteri pada sampel sistem pencernaan serangga penggerek kopi diperoleh 15 isolat bakteri pektinolitik endosimbion, dengan beberapa isolat di antaranya termasuk golongan Enterobacter sp., Actinobacillus sp., Micrococcus sp., dan Chromobacteria sp. Cheng et al (2021) menambahkan bahwa beberapa isolat potensial untuk degumming yang diisolasi dari tanah di sekitar kompos rami meliputi Bacillus aryabhattai, Bacillus thuringiensis, Lysinibacillus fusiformis, dan Acidovorax temperans, dengan B. thuringiensis merupakan kandaidat terbaik dan potensial untuk diaplikasikan skala industri.…”

Perbedaan Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Produk Kopi Rempah dari Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Kopi Robusta (Coffea robusta)

“…Pada tahun 2012, produksi kopi di Indonesia mencapai 748.000 ton atau sebesar 6,6% dari produksi kopi dunia. Jumlah produksi Kopi Robusta sebesar 601.000 ton dan produksi Kopi Arabika sebesar 147.000 ton (Kusiyanto et al, 2019). Indonesia memiliki potensi dalam budidaya perkebunan hasil olahan, contohnya yaitu budidaya kopi dan kayu manis.…”