Mayoritas masyarakat Indonesia memilih beras sebagai panganan pokok sehari-hari, walaupun sebenarnya Indonesia memiliki beragam jenis pangan selain beras, salah satunya adalah sagu. Indonesia adalah negara dengan cadangan sagu terbesar di dunia, tetapi pemanfaatan sagu di Indonesia masih sangatlah minim. Masyarakat di bagian timur Indonesia –Papua, Papua Barat, Maluku Utara, dan Maluku, adalah sebagian besar penduduk Indonesia yang memanfaatkan pohon sagu sebagai sumber pangan dan untuk kebutuhan lainnya. Sayangnya, budaya pemanfaatan sagu di daerah-daerah tersebut, khususnya Maluku, mulai terdegradarasi seiring dengan adanya perubahan budaya secara berjangka sejak program Transmigrasi dan Revolusi Hijau diberlakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pada penelitian ini, terdapat permasalahan yang perlu dianalisis terkait faktor utama dari adanya evolusi budaya konsumsi panganan pokok, dari sagu ke beras, sehingga dapat mengancam keberlanjutan tanaman sagu di Provinsi Maluku. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian pustaka dengan memanfaatkan artikel jurnal, laporan lembaga pemerintah dan nonpemerintah, serta dokumen tekstual lainnya untuk kemudian diolah menggunakan metode konten analisis. Data-data yang telah dipilih, digunakan secara kontekstual ke dalam artikel penelitian dan dikaitkan dengan teori evolusi budaya untuk membahas perubahan budaya yang terjadi di Maluku dengan kaitannya terhadap tekanan politik, populasi, dan lingkungan. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa kebijakan politik, Transmigrasi dan Revolusi Hijau, dapat dikatakan sebagai faktor utama dari adanya degradasi budaya pemanfaatan sagu di Maluku dalam banyak aspek, baik untuk konsumsi pangan ataupun untuk kebutuhan lainnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar sagu yang diproduksi berasal dari pohon sagu yang tumbuh secara alami di hutan, sedangkan budi daya pertanian padi terus meningkat dibandingkan budi daya perkebunan sagu. Oleh karena itu, peran Pemerintah menjadi penting untuk mengembalikan budaya pemanfaatan sagu di wilayah Maluku melalui kebijakan-kebijakan strategis dan tepat sasaran.