merupakan salah satu wilayah peri urban dari Kota Pontianak sebagai kota inti. Sebagai ibukota provinsi, Kota Pontianak memiliki dinamika pembangunan yang tinggi sehingga memberikan dampak terhadap perkembangan di Kecamatan Sungai Raya sebagai wilayah peri urban yang berbatasan langsung. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah aspek sosial ekonomi. Secara umum, kondisi sosial ekonomi di Kecamatan Sungai Raya telah mengalami perubahan dari sifat agaris menjadi nonagraris. Selain itu, pertumbuhan penduduk di Kecamatan Sungai Raya juga mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. Perkembangan tersebut akan menjadi tidak terkendali tanpa perlakuan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi wilayah berdasarkan aspek sosial ekonomi di Kecamatan Sungai Raya. Metode yang digunakan adalah analisis scoring yang menghasilkan tiga tipologi, yaitu peri urban primer, sekunder, dan rural peri urban. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa mata pencaharian, indeks ketahanan ekonomi, pertumbuhan serta kepadatan penduduk menunjukan keterkaitan yang relevan antara kondisi wilayah peri urban dalam mencirikan karakter perkotaan dan perdesaan. Hal ini dibuktikan berdasarkan nilai penyimpangan korelasi antara variabel tersebut yaitu <50%. Selanjutnya, analisis skoring menghasilkan sebanyak 35% wilayah Kecamatan Sungai Raya (tujuh desa) tergolong dalam tipologi peri urban primer, 10% (dua desa) masuk ke dalam tipologi peri urban sekunder dan 55% (sebelas desa) merupakan rural peri urban. Dari persebaran tipologi mengindikasikan bahwa jarak dengan kota inti (Kota Pontianak) sangat berpengaruh terhadap terbentuknya tipologi wilayah peri urban.