Teknologi vulkanisasi perlu dikembangkan untuk menghilangkan beberapa potensi dampak negatif dari vulkanisasi konvensional seperti mengandung nitrosamin dan protein alergen yang berbahaya bagi kesehatan, residu toksik senyawa akselerator, tidak dapat dilakukan pada suhu kamar, dan ikatan silang belerang berkontribusi terhadap dampak asifikasi. Salah satu teknologi maju yang dapat digunakan dalam pengolahan polimer, seperti karet alam, adalah iradiasi menggunakan sinar gamma. Kajian review ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana proses vulkanisasi iradiasi, dosis radiasi yang digunakan, dan pengaruhnya terhadap sifat kuat tarik produk karet berdasarkan referensi dari buku dan jurnal bereputasi nasional dan internasional. Radiasi pada lateks karet alam akan menyebabkan pembentukan radikal bebas, ikatan silang, dan pemutusan rantai antar rantai poliisoprena, serta sebagian besar menghasilkan gas H2. Untuk pengikatan silang, bahan dengan rasio G(S):G(X) <1,00 lebih disukai. Peningkatan dosis hingga dosis tertentu menyebabkan peningkatan densitas ikatan silang karet yang diiradiasi, sementara ternyata mekanisme degradasi telah terjadi pada dosis yang lebih besar dari dosis optimum. Kekuatan tarik putus radiasi vulkanisat telah lama dianggap lebih rendah daripada vulkanisasi belerang atau peroksida vulkanisat. Pendekatan untuk meningkatkan ikatan silang radiasi dapat didefinisikan dengan penggabungan dengan pengisi, meningkatkan kemungkinan rekombinasi radikal polimer, dan meningkatkan jumlah radikal polimer.