The relationship recorded in 2 Samuel 11 between David and Bathsheba has been interpreted differently by scholars and clergies. Some see it as a love story or a story of infidelity or adultery, but some view it as David’s crime of taking his subordinate’s wife by force. The author reviewed Bathsheba’s position in this article, whether as a tempter or victim, by exposing 2 Samuel 11. The research method used qualitative with a descriptive analysis approach. The author revealed the story by exegeses and analyzed the story presented in it. From the research results, the writer believes that Bathsheba is not a tempter but a victim of David’s power manipulation. We need to be careful with this story since failing to see Bathsheba’s story as sexual manipulation case would make us blind to sin dissemination that lurks in believers’ life. Likes coercion or raping, subtly intimidating like what happens in this story is a sex crime. Thus, we need to be wary not to entrap in a trite concept that places a woman from a victim to a perpetrator.AbstrakRelasi yang tercatat di dalam 2 Samuel 11 antara Daud dan Batsyeba telah ditafsirkan dengan istilah yang berbeda oleh para ahli dan rohaniwan. Ada yang menganggapnya sebagai kisah cinta atau kisah perselingkuhan atau perzinahan, tetapi ada pula yang memandangnya sebagai kisah kejahatan Daud, yang mengambil istri orang secara paksa. Melalui artikel ini penulis meninjau posisi Batsyeba, apakah sebagai penggoda atau sebagai korban dengan mengeksposisi 2 Samuel 11. Metode penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Penulis mengeksposisi kisah tersebut dengan mengeksegesis dan menganalisis kisah yang tersaji di dalamnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis meyakini Batsyeba bukanlah penggoda melainkan korban manipulasi kekuasaan Daud. Kita perlu berhati-hati menyikapi kisah ini sebab kegagalan melihat kisah Batsyeba sebagai kisah penyalahgunaan seksual akan membuat kita buta terhadap penyebarluasan dosa seksual yang mengintai umat Tuhan. Selain pemaksaan atau pemerkosaan, intimidasi secara halus seperti yang dialami Batsyeba juga merupakan kejahatan seks. Oleh sebab itu, jangan sampai kita terjebak dalam pemahaman tipikal yang mendudukkan wanita dari korban menjadi pelaku. Kata-Kata Kunci: 2 Samuel 11, Daud, Batsyeba, penggoda, korban, perselingkuhan, pemerkosaan