2007
DOI: 10.29313/mediator.v8i1.1235
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sosialisasi Anak dalam Majalah “Bobo”

Abstract: Pertumbuhan mental anak mengandung dua macam proses yaitu perkembangan dan belajar. Perkembangan merupakan perubahan struktural yang dipengaruhi oleh 4 macam faktor. Salah satunya ialah transmisi sosial yaitu bahwa anak hidup dalam dunia sosial, sehingga melalui sekolah, media massa dan lain-lain yang semacamnya anak memperoleh informasi yang berpengaruh terhadap perkembangan kognitifnya.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Sedangkan perbedaanya terletak pada kemampuan berpikir kritis serta implementasi unuk muatan pelajaran baha Indonesia. Pebelitian lain yang juga mengkaji tentang majalah bobo dilakukan oleh (Chaerowati, 2007) yang menguraikan bahwa konten dalam majalah bobo dapat memberikan sosialisasi nilai kehidupan dan pandangan untuk dunia anak-anak.…”
Section: Integration Of Critical Thinking Skills In the Knowledge Rub...unclassified
“…Sedangkan perbedaanya terletak pada kemampuan berpikir kritis serta implementasi unuk muatan pelajaran baha Indonesia. Pebelitian lain yang juga mengkaji tentang majalah bobo dilakukan oleh (Chaerowati, 2007) yang menguraikan bahwa konten dalam majalah bobo dapat memberikan sosialisasi nilai kehidupan dan pandangan untuk dunia anak-anak.…”
Section: Integration Of Critical Thinking Skills In the Knowledge Rub...unclassified
“…Pada era teknologi informasi yang semakin canggih saat ini, organisasi pun tidak ketinggalan memanfaatkan perkembangan teknologi. Banyak organisasi yang berusaha mendistribusikan informasi secepat dan semerata mungkin, dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui peralatan yang canggih dan cukup mahal, karena "organisasi yang mampu mengadaptasikan teknologi informasi secara cepat dan bijaksana biasanya relatif lebih sehat" (Adriyanto dalam Chaerowati, 2002). Dalam program Reverse Coach, komunikasi diagonal diterapkan supaya seluruh pegawai dapat saling peduli dan tidak hanya fokus di sub-unit nya masing-masing atau jabatan yang setara.…”
Section: Cunclassified
“…Untuk itu, setiap anggota organisasi harus saling berkomunikasi dengan anggota lain dibagiannya, atau pada bagian lainnya, pada tingkatan struktur hierarkis yang berbeda. Karenanya, komunikasi antaranggota menjadi satu kunci keberhasilan suatu organisasi (Chaerowati, D. L., 2002). Program Reverse Coach tentunya memerlukan kolaborasi dan koordinasi yang baik antar pegawai agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar.…”
Section: Cunclassified