Pernikahan usia anak masih menjadi masalah serius di Indonesia. Siswa sekolah sebagai generasi pada kelompok umur tersebut perlu memiliki pengetahuan komprehensif terkait penyebab dan akibat pernikahan usia anak sebagai upaya preventif. Kegiatan sosialisasi ini penting dilakukan dengan tujuan mengubah persepsi siswa terhadap penyebab dan dampak dari pernikahan usia dini. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan bertempat di Yayasan Ponpes MTs/MA NW Sambelia. Sebanyak 45 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Pernikahan usia anak akan memberikan dampak yang sangat serius terhadap psikologi, mental maupun fisik anak tersebut. Ditinjau dari segi kesehatan, perkawinan usia anak akan meningkatkan resiko kehamilan karena organ reproduksinya belum siap. Dari segi pendidikan, mereka yang melakukan pernikahan dini banyak mengambil konsekuensi putus sekolah. Akibatnya mereka kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga semakin sulit untuk mengakses lapangan pekerjaan. Hal ini kemudian akan berdampak pada pola pikir mereka dalam menjalani hidup dan kehidupan ini. Emosi mereka cenderung tidak stabil dalam menyelesaikan setiap persoalan sehingga rawan terjadi konflik dan berujung pada perceraian.