Sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat: DAGUSIBU Pada Anggota Aisyiyah Kota Surakarta

Abstract

Peningkatan swamedikasi (pengobatan sendiri) oleh masyarakat, berdampak terhadap terjadinya penyimpanan persediaan obat di rumah tangga. Hal tersebut diperlukan pengetahuan dalam pengelolaan obat yang tepat supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat. Untuk mengatasi masalah tersebut, kewajiban apoteker (farmasis) yaitu melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan memberikan informasi yang tepat terkait penggunaan obat yang benar mulai dari cara mendapatkan sampai dengan membuang obat yang sudah habis. Tujuan program Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) DAGUSIBU yaitu masyarakat menjadi lebih pintar dan bijak dalam menggunakan obat. Sosialisasi ini dilakukan di Ranting Aisyiah Kota Surakarta. Metode yang dilakukan melalui penyuluhan DAGUSIBU kepada anggota Aisyiah dilakukan dengan cara memberikan informasi langsung (presentasi) dan pemberian leaflet terkait DAGUSIBU. Hasil pretest menunjukkan bahwa sebagian besar peserta telah mengetahui bahwa obat sebaiknya didapatkan di apotek dan mengetahui ciri obat yang yang rusak. Pengetahuan yang kurang terdapat pada: penandaan obat, penggunaan obat sebelum dan setelah makan, penggunaan antibiotik, tempat penyimpanan obat dan waktu penyimpanan obat, cara membuang obat yang rusak. Berdasarkan pengamatan setelah dilakukan penyuluhan menunjukkan adanya respon yang baik terhadap pemahaman dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan tepat pada anggota Aisyiah.

Ibm Dagusibu Obat Dan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Pekerja Migran Indonesia (Pmi) Di Taipei, Taiwan

“…Selain itu, pemahaman tentang penggunaan dan penyimpanan supositoria yang tepat juga masih minim yaitu sekitar 56% pada penelitian di Puskemas Pringsewu (Ulfa, JK, & Sobirin, 2018). Begitu juga pada pemahaman akan pemusnahan obat rusak atau kadaluarsa yang masih terbatas (Nugraheni, Ganurmala, & Pamungkas, 2020), misalnya bentuk sediaan syrupus bukan langsung dibuang ke tempat sampah tetapi dibuang di saluran pembuangan dengan air mengalir. Pengetahuan yang benar tentang hal-hal tersebut masih minim dipahami oleh masyarakat padahal konsumsi obat cukup meningkat (Djuria, 2018).…”

“…Pengetahuan yang benar tentang hal-hal tersebut masih minim dipahami oleh masyarakat padahal konsumsi obat cukup meningkat (Djuria, 2018). Fenomena seperti ini banyak terjadi di masyarakat pada saat ini (Djuria, 2018;Jayanti et al, 2020;Nugraheni et al, 2020;Ulfa et al, 2018). Oleh karena itu sangat dibutuhkan peningkatan pengetahuan yang akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat terutama dengan tingkat pendidikan dasar.…”

“…Dimana tim pengabdi dibantu oleh 2 tim anggota MPKU PCIM Taiwan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik. Sebagian besar peserta adalah perempuan (94,1%)(Gambar 2), ini sejalan dengan kegiatan pengabdian yang dilakukan pada salah satu ORTOM di Surakarta (Nugraheni et al, 2020). Hal tersebut dapat disebabkan karena dalam keluarga, perempuan (ibu) memiliki kesadaran dan daya proteksi yang lebih besar.…”

“…Upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang DAGUSIBU dengan memberkan penyuluhan sangat efektif dilakukan guna menambah pengetahuan dan persepsi yang (Atmadani & Hidayati, 2020;Djuria, 2018;Nugraheni et al, 2020). Berdasarkan hasil konsultasi kebutuhan PMI akan akses pada pelayanan kesehatan masih beragam.…”

Knowledge About Storage of Syrup Drug on Patient in Puskesmas Pekanbaru City

“…Masih banyak ditemukannya kesalahan dalam penggunaan obat terutama pada penyimpanan obat yang dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam penggunaan obat sehingga dapat merugikan bagi masyarakat saat menggunakan obat (Purwidyaningrum et al, 2019). Nugraheni et al, 2020 pada penelitiannya memperoleh hasil saat pretest diketahui pengetahuan masyarakat kategori kurang pada pertanyaan tentang tempat dan waktu penyimpanan obat namun setelah dilakukan penyuluhan terlihat respon yang baik terhadap pemahaman masyarakat tentang DAGUSIBU (Nugraheni et al, 2020). Berbagai macam metode edukasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat seperti penyuluhan, pelatihan dan praktik menjadi mentor (Yuliastuti et al, 2018).…”