Abstrak: Salah satu masalah gizi yang masih menjadi persoalan di Indonesia adalah stunting. Faktor penyebab masalah gizi adalah terbatasnya akses informasi dan rendahnya pengetahuan remaja. Kurangnya pengetahuan dan implementasinya terhadap pencegahan stunting juga dialami di Pasir Putih Depok. Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatan pengetahuan dan ketrampilan remaja mengenai stunting dan anemia. Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan dan pengukuran antropometri untuk para remaja putra dan putri dengan total 108 orang. Hasil kegiatan penyuluhan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan para remaja mengenai stunting dengan peningkatan pengetahuan sekitar 63%. Pemberian penyuluhan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab juga dinilai tepat untuk membekali para peserta sebagai salah satu upaya pencegahan masalah stunting ini. Keikutsertaan dan inisiatif pihak sekolah (guru dan siswa), kelurahan dan Puskesmas memiliki peranan penting agar tercapainya output penyuluhan.Abstract: One of the nutritional problems that is still a problem in Indonesia is stunting. Factors causing nutritional problems are limited access to information and low knowledge of adolescents. Lack of knowledge and implementation regarding stunting prevention is also experienced in Pasir Putih Depok. This community service aims to increase teenagers' knowledge and skills regarding stunting and anemia. The activities carried out included counseling and anthropometric measurements for the participants. The results of this outreach activity show an increase in teenagers' knowledge about stunting. Providing counseling using lecture and question and answer methods is also considered appropriate to equip participants as an effort to prevent this stunting problem. The participation and initiative of schools (teachers and students), sub-districts and community health centers have an important role in achieving outreach output. After this activity ends, the community service team hopes that the teenagers will have a strong commitment to be at the forefront of emergency response to nutritional problems in the Pasir Putih area.