Perkembangan Pinggiran Kota Semarang meningkat cepat ditandai dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk di kawasan pesisir Kota Semarang. Kawasan pesisir Kota Semarang berfungsi sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat kegiatan industri dan sebagai simpul utama transportasi Pulau Jawa. Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan terkonsentrasinya kegiatan di kawasan pesisir Kota Semarang mengakibatkan perkembangan permukiman cepat dari tahun ke tahun. Salah satu kawasan pesisir yang mengalami perkembangan permukiman relatif cepat adalah Kecamatan Genuk. Kondisi ini dapat diketahui berdasarkan adanya penambahan luas permukiman selama kurun waktu 10 tahun (2007-2017). Kawasan permukiman di Kecamatan Genuk merupakan kawasan yang sering mengalami banjir rob sehingga mengakibatkan kerusakan fisik permukiman dan infrastruktur. Perbedaan kemampuan adaptapi mengakibatkan adanya perbedaan tingkat kerentanan masyarakat terhadap bencana rob. Bentuk adaptasi juga dapat dipengaruhi oleh karakteristik fisik lingkungan permukiman. Sehingga perlu dikaji hubungan karakteristik permukiman dengan bentuk adaptasi masyarakat pesisir di Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif, analisis spasial, analisis skoring dan analisis korelasi Spearman. Penelitian ini lebih difokuskan pada mengkaji hubungan bentuk adaptasi dengan aspek fisik, berbeda dengan penelitian sebelumnya yang lebih banyak membahas mengenai aspek non fisik. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara karakteristik fisik permukiman dengan bentuk adaptasi masyarakat terhadap rob (nilai koefisien korelasi = 0,535).