ABSTRAKAir tanah dangkal di Banaran Sukoharjo dan Lawean Kerto Suro, Jawa Tengah, telah tercemar zat organik yang ditandai dengan tingginya kandungan COD. Kandungan COD dalam airtanah berkisar antara 9.8 mg/L sampai 150 mg/L. Salah satu penyebab tingginya COD adalah pembuangan air limbah dari industri tekstil tanpa pengolahan ke lingkungan yang kemudian bergerak hingga mencapai airtanah. Pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan merupakan cara yang tepat untuk mengatasi masalah pencemaran ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem batch melalui proses koagulasi-flokulasi. Percobaan diawali dengan penambahan kaporit dan kapur untuk menurunkan intensitas warna, kemudian tanah lempung untuk menaikkan kandungan partikelpartikel tersuspensi, dan penambahan tawas sebagai koagulan. Penambahan 2 g kaporit; 0.3 g kapur; 1 g lempung; dan 1 g tawas ke dalam 500 ml air limbah, pada pengadukan 200 rpm selama 2 menit, berhasil menurunkan COD sebesar 79% yakni dari 615 mg/L menjadi 130 mg/L, dan warna sebesar 99% yakni dari 7000 PCU menjadi 45 PCU. Penurunan COD dan warna pada air limbah akan meminimalkan dan mencegah terjadinya pencemaran airtanah, karena kandungan COD 130 mg/L telah memenuhi baku mutu limbah. Warna belum tercantum dalam bakumutu limbah, namun dengan kondisi air limbah yang sudah tidak berwarna maka limbah telah memenuhi syarat dari segi estetika.
ABSTRACTShallow groundwater in Banaran Sukoharjo and Lawean Kerto Suro, Central Java, have been contaminated by organic matter which was characterized by a high content of COD with a value of 9.8 mg/L to 150 mg/L. One of the causes of high COD was the discharge of untreated wastewater from textile industries into the environment without treatment which then moves until it reaches groundwater. Wastewater treatment before release into the environment is the right way to solve this contamination problem. The method used in this study is a batch system through coagulation-flocculation process. The experiment begins with the addition of calcium hypochlorite and lime to reduce the intensity of the color, then clay to raise the content of suspended particles, and alum as a coagulant. The addition of 2 g of chlorine; 0.3 g of lime; 1 g of clay; and 1 g of alumunium sulfate in 500 ml of wastewater, with stirring process 200 rpm for 2 minutes, has successfully reduce the COD about 79%, from 615 mg/L to 130 mg/L, and colors about 99%, from 7,000 PCU to 45 PCU. COD and color reduction from the wastewater will minimize and prevent groundwater pollution, because COD with value 130 mg/L has met the wastewater quality standard. Color is not listed in wastewater standard but with the condition of the wastewater that colorless so the waste is aesthetically qualified.