2017
DOI: 10.31266/at.v31i2.1671
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PENGOLAHAN AIR LIMBAH TEKSTIL MELALUI PROSES KOAGULASI – FLOKULASI DENGAN MENGGUNAKAN LEMPUNG SEBAGAI PENYUMBANG PARTIKEL TERSUSPENSI (Studi Kasus: Banaran, Sukoharjo dan Lawean, Kerto Suro, Jawa Tengah)

Abstract: ABSTRAKAir tanah dangkal di Banaran Sukoharjo dan Lawean Kerto Suro, Jawa Tengah, telah tercemar zat organik yang ditandai dengan tingginya kandungan COD. Kandungan COD dalam airtanah berkisar antara 9.8 mg/L sampai 150 mg/L. Salah satu penyebab tingginya COD adalah pembuangan air limbah dari industri tekstil tanpa pengolahan ke lingkungan yang kemudian bergerak hingga mencapai airtanah. Pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan merupakan cara yang tepat untuk mengatasi masalah pencemaran ini. Metode… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
10
0
3

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(13 citation statements)
references
References 8 publications
0
10
0
3
Order By: Relevance
“…P.16/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang perubahan kedua atas PerMenLH No.5 tahun 2014 tentang baku mutu air limbah. Hal tersebut dikarenakan reaksi tawas dalam air akan menghasilkan Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi partikel disekitarnya sehingga kemampuan tersebut mampu menurunkan kadar zat warna pada limbah cair batik [10]. Ionion tawas yang bereaksi dengan air akan menstabilkan muatan listrik pada permukaan koloid dan partikel sangat ringan lainnya, sehingga dengan adanya penambahan koagulan tawas yang lebih banyak akan membuat partikel lebih cepat untuk bergabung dan membentuk flok berukuran besar yang dapat mengendap sehingga proses penurunan zat warna menjadi lebih efisien [11].…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Analisis Sampel Limbah Cair Batik Bantenunclassified
“…P.16/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang perubahan kedua atas PerMenLH No.5 tahun 2014 tentang baku mutu air limbah. Hal tersebut dikarenakan reaksi tawas dalam air akan menghasilkan Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi partikel disekitarnya sehingga kemampuan tersebut mampu menurunkan kadar zat warna pada limbah cair batik [10]. Ionion tawas yang bereaksi dengan air akan menstabilkan muatan listrik pada permukaan koloid dan partikel sangat ringan lainnya, sehingga dengan adanya penambahan koagulan tawas yang lebih banyak akan membuat partikel lebih cepat untuk bergabung dan membentuk flok berukuran besar yang dapat mengendap sehingga proses penurunan zat warna menjadi lebih efisien [11].…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Analisis Sampel Limbah Cair Batik Bantenunclassified
“…Beban air limbah organik yang dihasilkan di Indonesia adalah sebesar 883 ton/hari, yang mana 29% dari beban ini berasal dari industri tekstil. Industri tekstil biasanya menghasilkan limbah cair yang berwarna pekat serta mengandung BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), pH, temperatur, turbiditas, salinitas, dan bahan kimia toksik yang tinggi dan berfluktuasi [1].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Water pollution has shown a serious problem in developing countries, including Indonesia. 75% of the total 57 rivers in Indonesia are heavily polluted (Dawud, Namara, Chayati, & Taqwa, 2016), caused by household waste (domestic) and untreated industrial waste (Rusydi, Suherman, & Sumawijaya, 2017). The tofu industry is an essential source of pollutants (Sudaryanto, 2006).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%