2019
DOI: 10.24843/jchem.2019.v13.i02.p04
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

SPESIASI DAN BIOAVAILABILITAS Pb DAN Cu DALAM TANAH PERTANIAN ORGANIK DI BEDUGUL SERTA KANDUNGAN LOGAM TOTALNYA DALAM SAYUR BROKOLI

Abstract: Bedugul area is a vegetable producing center in Bali that also develops organic farming. This study aimed to determine the bioavailability of Pb and Cu in an organic farm in Bedugul and the content of both metals in broccoli before planting and at harvest. Metal extraction was carried out through wet digestion and its bioavailability was determined by the application of the sequential extraction methods. The measurement of the two metals was accomplished by using AAS. The total Pb content in the organic soils … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(6 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Pada penelitian ini trend penyerapannya terlihat mengalami kenaikan seiring dengan lamanya masa penyerapan, proses penyerapan ini sesuai degan teori absorpsi yaitu penyerapan masuk ke seluruh bagian material penyerap (Rosita, 2016), namun pada saat tanaman berumur 60 hari pada tanah percobaan, kemampuannya menyerap Cu semakin menurun. Disamping itu, penurunan penyerapan Cu dapat terjadi karena adanya kompetisi antara bahan organik yang ada dalam tanah dengan akar tanaman saat berinteraksi dengan logam Cu yang tersedia (bioavailable), dimana afinitas Cu terhadap bahan organik sangat besar sehingga Cu bioavailable semakin sedikit karena terikat dengan bahan organik menjadi Cu yang berpotensi bioavailable (Siaka et al, 2019). (Narka, 2016) atau disebabkan karena adanya akumulasi logam Cu yang cukup besar, tumbuhan mengalami keracunan sehingga zat pengkhelat tidak diproduksi lagi karena enzim untuk pembentukan zat ini sudah mengalami perubahan oleh adanya logam Cu tersebut (Elawati et al, 2015).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Konsentrasi Logam Cu Pada Tanah Sebelum...unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pada penelitian ini trend penyerapannya terlihat mengalami kenaikan seiring dengan lamanya masa penyerapan, proses penyerapan ini sesuai degan teori absorpsi yaitu penyerapan masuk ke seluruh bagian material penyerap (Rosita, 2016), namun pada saat tanaman berumur 60 hari pada tanah percobaan, kemampuannya menyerap Cu semakin menurun. Disamping itu, penurunan penyerapan Cu dapat terjadi karena adanya kompetisi antara bahan organik yang ada dalam tanah dengan akar tanaman saat berinteraksi dengan logam Cu yang tersedia (bioavailable), dimana afinitas Cu terhadap bahan organik sangat besar sehingga Cu bioavailable semakin sedikit karena terikat dengan bahan organik menjadi Cu yang berpotensi bioavailable (Siaka et al, 2019). (Narka, 2016) atau disebabkan karena adanya akumulasi logam Cu yang cukup besar, tumbuhan mengalami keracunan sehingga zat pengkhelat tidak diproduksi lagi karena enzim untuk pembentukan zat ini sudah mengalami perubahan oleh adanya logam Cu tersebut (Elawati et al, 2015).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Konsentrasi Logam Cu Pada Tanah Sebelum...unclassified
“…Hal ini sesuai dengan pernyataan Oktaviani et al (2020) bahwa turunnya persentase efektivitas penyerapan logam berat disebabkan oleh tanaman yang sudah jenuh terhadap ion logam. Pada tanaman yang meremediasi selama 20 hari memperoleh efektivitas paling rendah dikarenakan waktu kontak dengan logam pada tanah sangat singkat dan berpengaruh terhadap situs aktif pada tumbuhan yang akan mengikat logam (Mohamad, 2013) (Siaka et al, 2019). Disamping itu, logam berat Cu di dalam tanah dapat membentuk senyawa stabil yaitu berupa sulfat, sulfida, garam-garam sulfo, karbonat dan senyawa-senyawa lainnya, serta logam berat Cu dapat membentuk kompleks kuat dengan organik sehingga fraksi ion Cu dalam larutan tanah sangat sedikit (Wuana dan Okieumen, 2011).…”
Section: Efektivitas Penyerapan (Ep) Logam Cuunclassified
“…Bioavailabilitas logi am berat ditentukan dengan metode ekstraksi bertahap. Spesiasi atau penentuan fraksi merupakan pengelompokann berdasarkan fraksi yaitu fraksi labil yang merupakan fraksi ea, sily, freel, y, leach, able .an, d exchange, able. (EFLE) dan bersifat bioavailable, Fe/Mn.oksda dan organik/sulfda yang berp, otensi bio, available dan fraksi resiste, n yang bersifat no, n bio, available (Siaka et al, 2019). Sejauh ini belum banyak penelitian tentang konsentrasi logam Pb dan Cd pada buah jeruk siam di Daerah Kintamani sehingga perlu diteliti lebih lanjut karena tingginya aktivitas pertanian di daerah tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Konsentrasi Logam Pb dan Cd Total dalam Tanah Perkebunan Jeruk Siam Konsentrasi logam Pb ditemukan cenderung meningkat saat panen, dan ini disebabkan karena pemberian pupuk dan pestisida yang intensif oleh petani untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk kandang dan NPK memiliki konsentrasi logam Pb sebesar 8,56 mg/kg (Siaka et al, 2019). Selain itu terdapat perbedaan perlakuan tanah oleh petani pada masing-masing lahan yang dilakukan yaitu pemberian pupuk.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…(2) Menurut penelitian Karyadi pestisida yang berbahan aktif profenofos mengandung Pb Nasional Indonesia tahun 2009 yaitu 0,2 dan 0,5 mg/kg. (4,5) (6) Nilai ambang batas maksimum cemaran logam berat Hg dalam sayuran yang disarankan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan no 5 tahun 2018 dan Standar Nasional Indonesia tahun 2009 yaitu 0,003 mg/kg. (4,5) Penelitian tentang kandungan merkuri pada sayuran umumnya menunjukkan hasil yang masih di bawah ambang batas, seperti sayuran kubis di Jakarta menunjukkan angka 0,019 µg/g.…”
Section: Pendahuluanunclassified