Transformator merupakan unsur utama dan merupakan mata rantai terpenting dalam penyaluran dan distribusi tenaga listrik. Sehingga diperlukan sistem proteksi yang selektif, andal, sensitif, dan cepat untuk menjaga keandalan trafo. Salah satu komponen proteksi trafo adalah CT (trafo arus) yang berfungsi sebagai pembaca arus proteksi relay, apabila terjadi gangguan maka relay proteksi mendeteksi adanya keabnormalan sehingga memberikan sinyal trip pada PMT untuk memutus rangkaian listrik. Relay pada sistem proteksi trafo memiliki lokasi pengamanan yang berbeda. Di PT. PLN (Persero) UPT Cirebon, terjadi gangguan pada bay trafo yang mengakibatkan relay bekerja. Namun kerja relay ini tidak sesuai dengan lokasi gangguan yang terjadi. Setelah diinvestigasi didapatkan bahwa CT pada bay trafo memiliki desain peletakan yang kurang tepat sehingga mengakibatkan salah kerja relay (kurang selektif). Untuk memperbaiki kesalahan tersebut, maka dilakukan perubahan wiring CT pada trafo produksi lama. Perubahan wiring CT ini disesuaikan dengan ketentuan SPLN T5.003-2010 Tentang Standar Pola Proteksi Transformator Tenaga sehingga apabila terjadi gangguan relay bekerja sesuai dengan lokasi proteksinya. Hal ini terbukti pada saat terjadi gangguan setelah dilakukan perubahan wiring relay bekerja sesusai dengan fungsinya, sehingga prinsip sistem proteksi terpenuhi, yaitu selektif, andal, sensitif dan cepat.