Motor induksi tiga fasa memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan motor jenis arus searah. Keunggulan utama dari motor induksi di antaranya torsi yang besar dan kemudahan perawatan. Karena itu motor induksi sangat diandalkan sebagai penggerak utama di bidang industri maupun transportasi. Dalam meningkatkan kinerja operasi motor induksi, telah dikembangkan teknik pengemudian motor induksi yang berbasis vector control. Lewat teknik tersebut motor induksi dapat dioperasikan pada berbagai tingkat kecepatan. Sektor transportasi perkotaan juga mulai menggunakan motor induksi sebagai penggerak kendaraan jenis roda empat maupun roda dua. Dikarenakan kendaraan membawa sumber daya listrik dalam batere atau aki yang kuantitasnya terbatas maka riset vector control dewasa ini diarahkan pada pengingkatan skema pengendalian yang tujuan akhir menambah jarak tempuh dan umur pakai motor induksi. Di antara faktor yang menunjang keperluan tersebut adalah evaluasi rugi-rugi yang terjadi pada operasional motor induksi. Pada operasi kecepatan rendah, rugi histeresis sebagai akibat dari gejala magnetisasi inti stator menempati faktor yang dominan. Riset ini mengajukan suatu desain metode penetuan rugi histeresis pada motor induksi yang dikendalikan dengan teknik vector control lewat prosedur teknis yang sederhana dan aplikatif. Pada unit motor induksi yang digunakan sebagai bahan uji simulasi diperoleh nilai rugi besi PFe berkisar antara 2,55 x 10-8 hingga 1,09 x 103 Watt. Sedangkan nilai rugi histeresis Ph berkisar antara 2,07 x 10-8 hingga 5,15 x 102 Watt. Rasio rugi histeresis Ph terhadap rugi besi PFe antara 47,09 % hingga 81,18 %.