“…Begitu pula dengan keringat yang keluar, pelepasan keringat tak hanya akan kehilangan air saja, akan tetapi dalam kondisi tertentu dapat pula terjadi peningkatan pengeluaran elektrolit utama seperti sodium (natrium) dan klor atau garam tergantung pada intensitas latihan, faktor individu, kondisi lingkungan, dan status hidrasi (Dwita, Amalia, Iwo, & Bahri, 2015;Hidayat, 2014) Seorang atlet yang telah mengalami dehidrasi tidak akan bisa menjalankan masa latihan ataupun pertandingan dengan baik dan ini akibat dari rehidrasi tubuh yang buruk di dalam tubuh. Pengaturan asupan cairan merupakan salah satu cara untuk menghindari terjadinya dehidrasi karena pada saat olahraga tubuh akan membutuhkan cairan dan karbohidrat yang dapat dipenuhi melalui konsumsi 600-1.500 ml air putih yang ditambahkan 24-100 gr karbohidrat (4-7% larutan karbohidrat) tiap jamnya yang bisa diperoleh dari minuman yang mengandung karbohidrat dan elektrolit, diantaranta jus buah, jus sayur, susu, dan sport drink (Dieny & Putriana, 2015;Irawan, 2007). Shalesh, Hasan, & Jaaz (2014) meneliti tentang efek sport drink pada beberapa variabel fungsional untuk pemain sepak bola selama kerja aerobik dengan intensitas yang progresif menggunakan treadmill, perekaman detak jantung, tekanan darah dan elektrolit darah (ion natrium, ion kalium) sebelum dan setelah berlari.…”