Bercak daun Curvularia merupakan penyakit utama pada pembibitan kelapa sawit. Penyakit ini selalu terjadi pada setiap siklus pembibitan dan berpotensi menyebabkan kerusakan berat hingga kematian pada bibit kelapa sawit. Pengendalian penyakit bercak daun hingga saat ini masih bertumpu pada aplikasi fungisida, namun tingkat efikasinya cenderung mengalami penurunan. Di sisi lain, tanaman tahan bercak daun yang menjadi alternatif ideal untuk pengendalian penyakit belum tersedia dan masih memerlukan tahapan pemuliaan yang panjang. Oleh karena itu, teknologi alternatif yang dapat dikembangkan dalam jangka waktu pendek masih sangat diperlukan untuk diintegrasikan dengan fungisida. Cahaya sebagai salah satu sumber kehidupan memiliki banyak peranan penting pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Energi foton dari berbagai spektrum cahaya mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap berbagai jenis patogen. Pemanfaatan iradiasi energi foton juga telah didemonstrasikan pada skala lapangan dan terbukti mampu menekan perkembangan penyakit tanaman. Teknologi iradiasi energi foton sangat berpeluang dikembangkan di pembibitan kelapa sawit untuk mengatasi permasalahan bercak daun Curvularia. Teknologi iradiasi ini juga berpotensi untuk diintegrasikan dengan teknologi lain seperti drone dan IoT sehingga dapat memfasilitasi automasi dalam pengaplikasiannya. Namun, beberapa kajian awal masih diperlukan untuk pengembangan teknologi iradiasi energi foton di pembibitan kelapa sawit guna memastikan teknologi yang dihasilkan tidak hanya efektif menekan penyakit tanaman, namun juga tidak berdampak negatif terhadap manusia dan lingkungan.