2020
DOI: 10.19109/muaddib.v3i2.6683
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Akhlak Siswa di SMK Madyatama Palembang

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akhlak siswa kelas XI SMK Madyatama Palembang, menganalisis strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak siswa kelas XI SMK Madyatama Palembang dan menganalisis faktor pendukung serta faktor penghambat bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam menerapkan strategi pengembangan akhlak siswa di kelas XI SMK Madyatama Palembang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Dengan kesadaran diri siswa, semua yang dikatakan guru adalah kebenaran yang harus dilakukan tanpa paksaan, dan membuat siswa lebih mudah mengarahkan dengan benar tanpa ada siswa yang menentang bimbingan dan arahan guru (Esmiati, Prihartanti, and Partini 2020) Menurut Zhao, dampak kemajuan teknologi dapat menghambat guru dalam mengolah syahadat dapat merusak generasi remaja, karena banyak pengaruh negatif yang ditimbulkan di dalamnya diantaranya siswa sering memperbaharui hal-hal yang tidak berguna, dan sering menggunakan untuk bermain seperti media sosial (Zhao 2021). Jika di sekolah pengawasan siswa mudah dikontrol oleh guru, namun saat di rumah guru tidak dapat mengetahui tentang kegiatan apa saja yang dilakukan siswa selama berada di rumah (Ultra, Hawi, and Suryana 2020). Semakin besar tantangan yang dihadapi guru dalam bidang pendidikan, maka dampak yang ditimbulkan dapat memberikan efek positif maupun negatif.…”
Section: Faktor Pendukung Dan Penghambat Budidaya Akidah Siswa DI Smp...unclassified
“…Dengan kesadaran diri siswa, semua yang dikatakan guru adalah kebenaran yang harus dilakukan tanpa paksaan, dan membuat siswa lebih mudah mengarahkan dengan benar tanpa ada siswa yang menentang bimbingan dan arahan guru (Esmiati, Prihartanti, and Partini 2020) Menurut Zhao, dampak kemajuan teknologi dapat menghambat guru dalam mengolah syahadat dapat merusak generasi remaja, karena banyak pengaruh negatif yang ditimbulkan di dalamnya diantaranya siswa sering memperbaharui hal-hal yang tidak berguna, dan sering menggunakan untuk bermain seperti media sosial (Zhao 2021). Jika di sekolah pengawasan siswa mudah dikontrol oleh guru, namun saat di rumah guru tidak dapat mengetahui tentang kegiatan apa saja yang dilakukan siswa selama berada di rumah (Ultra, Hawi, and Suryana 2020). Semakin besar tantangan yang dihadapi guru dalam bidang pendidikan, maka dampak yang ditimbulkan dapat memberikan efek positif maupun negatif.…”
Section: Faktor Pendukung Dan Penghambat Budidaya Akidah Siswa DI Smp...unclassified
“…Nasihat dapat digunakan sebagai sarana untuk mendidik siswa dalam mempersiapkan akhlak yang baik secara emosional maupun sosial. 22 Memberikan nasihat merupakan sebuah usaha sebagai pengingat kebaikan bagi siswa. Siswa dapat melakukan muhasabah terhadap perilaku-perilaku yang selama ini dilakukan.…”
Section: Pembahasan Upaya Guru Pai Dalam Menanamkan Nilai Akhlakunclassified
“…Guru tidak dapat setiap waktu membina dan mengetahui perkembangan siswa, guru memiliki lingkup tersendiri dalam menanamkan nilai akhlak pada siswa. 36 Guru tidak dapat selalu mengawasi tingkah laku semua siswa. Guru memiliki ranah tersendiri dalam menanamkan akhlak siswa.…”
Section: Faktor Penghambat Dalam Menanamkan Nilai Akhlakunclassified
“…Para siswa itu memiliki kecerdasan yang luar biasa yang dapat dikembangkan tetapi karena pengaruh lingkungan yang kurang mendukung untuk melakukan hal-hal yang baik, maka kecerdasan itu mereka tuangkan pada hal-hal yang tidak bermanfaat sehingga dapat merusak akhlak mereka (Ultra, Hawi, & Suryana, 2020). Semua perilaku itu terjadi karena melihat usia remaja ini merupakan masa yang masih rawan, emosi mereka masih labil serta belum mempunyai pegangan agama yang cukup kuat sehingga mudah mengalami kegoncangan jiwa yang menyebabkan mereka kebingungan untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka.…”
Section: Pendahuluanunclassified