Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu Program Studi dibawah naungan FITK UIN Raden Fatah yang bertujuan mendidik mahasiswa menjadi tenaga pengajar dan pendidik yang memiliki kemampuan akademik dan profesional, menjadi calon guru agama yang memiliki kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai secara profesional. Peningkatan di bidang mutu calon tenaga pendidik di Prodi PAI dilakukan melalui pengembangan Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) yang dikenal dengan Pengajaran atau Pembelajaran Mikro (Micro Teaching). Micro Teaching merupakan suatu kegiatan latihan belajar-mengajar bagi mahasiswa calon guru untuk mengembangkan kemampuan mengajar dan sebagai media latihan berinteraksi dengan peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan korelasional. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat expose facto yaitu memaparkan kinerja mahasiswa peserta PPL dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran di sekolah latihan. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang yang telah berada pada semester VI (angkatan 2014) dan sedang mengikuti matakuliah PPL 1 (Micro Teacing) tahun akademik 2016-2017 yang berjumlah 313 orang, Data penelitian diperoleh melalui tes dan penyebaran kuesioner atau angket. Data penelitian kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan statistik deskriptif dengan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja mahasiswa Prodi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan peserta micro teaching dapat dikategorikan baik dan mencapai standar kelulusan matakuliah, Terdapat sekitar 67 dari 80 orang mahasiswa yang memiliki kemampuan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan baik. Mahasiswa Prodi PAI peserta micro teaching yang kemampuannya dalam melaksanakan proses belajar mengajar pada pembelajaran micro yang sudah memenuhi kriteria adalah sebesar 59% atau 48 orang mahasiswa.
Tulisan ini membahas serta menganalisis tentang Teori belajar Pemrosesan Informasi dan Implikasi dalam pembelajaran. Teori ini merupakan teori yang mengarahkan bagaimana mengdapatkan maupun menerima menunjuk bagaiamana cara menyatukan maupun menerima stimuli dalam lingkungan, mengatur atau menyusun data, pemecahan permasalahan, mengetahui konsep konsep, maupun memakai tanda-tanda verbal dan tidak verbal. Dengan Model pembelajaran pemrosesan informasi ini merupakan pembelajaran yang mengutamakan untuk kegiatan mengenai dengan setiap proses pada bagian pengelolahan informasi agar meningkatnya kompetensipeserta didik dengan tahap demi tahap dalam pembelajaran. Model memiliki dasar teori dari bagian kongnitif dan peninjauan atas kemampuan, pada ini mempunyai sifat yang ada dalam diri setiap orang ini merupakah hasil dari perubahan dari rangsangan dari asal sebuah kejadian diluar lingkungan seseorang tersebut. Maka dari itulah terbantuya agar mengerti bagaimana proses belajar yang terjadi pada diri peserta didik, mwmahami keadaan, serta hal-hal yang menjadi pengaruh hal-hal yang bisa menjadi penghambat menghambat tahap pembelajaran siswa, membuat pengetahuan itu pendidik meski bijak dalam menentukan proses belajar.
Melihat praktik pendidikan di negara Indonesia, konsep kontruktivistik ini belum sepenuhnya terwujud, padahal konsep tersebut telah tertuang di dalam kurikulum KTSP. Fakta lainnya tentang pendidikan di Indonesia adalah di tahun 2006, Program for International Student Assessment (PISA) mengungkapkan seberapa baik kesiapan seorang peserta didik yang berusia 15 tahun dalam menghadapi kehidupan, Indonesia menempati peringkat ke-50 dari 57 negara dalam bidang sains, membaca, dan matematika. Untuk itu penulis menganggap penting untuk membahas mengenai teori kontruktivistik dan mengimplikasinya dalam pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Teori konstruktivistik berbeda dengan teori belajar lainnya, implikasi teori konstruktivistik teori konstruktivistik dalam pembelajaran yaitu: peran siswa sebagai konsumen ide telah bergeser ke arah peran produser ide. Sementara itu, peran guru tergeser dari peran penghambat proses pembelajaran yang sering terjadi secara tidak sengaja menjadi peran fasilitator proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan pada intinya konsep kontruktivistik ini telah tertuang dalam kurikulum di Indonesia yaitu kurikulum KTSP, namun dalam praktiknya konsep tersebut belum diimplementasikan dengan baik. Untuk itu, perlu pembenahan dalam pendidikan di Indonesia dengan menggunakan pendekatan kontruktivistik ini agar peserta didik dapat mencapai potensinya secara maksimal dan pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju dan berkualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akhlak siswa kelas XI SMK Madyatama Palembang, menganalisis strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak siswa kelas XI SMK Madyatama Palembang dan menganalisis faktor pendukung serta faktor penghambat bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam menerapkan strategi pengembangan akhlak siswa di kelas XI SMK Madyatama Palembang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Validitas data diperiksa dengan memperluas pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi dan member check. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan akhlak siswa di SMK Madyatama Palembang dilakukan dengan cara pembiasaan, keteladanan, pemberian motivasi, nasehat, larangan, pengawasan dan hukuman. Faktor pendukung yang dirasakan guru Pendidikan Agama Islam yaitu adanya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, semua pihak sekolah diharapkan dapat memberikan contoh perilaku yang baik kepada siswa, ada kebijakan sekolah dengan sistem yang mendukung pembentukan akhlak siswa, perlu adanya atas kerjasama antara guru dan orang tua. Dalam pembinaan akhlak siswa terdapat fasilitas sekolah yang mendukung kegiatan pengembangan akhlak siswa, siswa yang melakukan hal-hal baik perlu diberikan reward atau penghargaan agar siswa selalu termotivasi. Selain hal-hal tersebut, terdapat pula faktor penghambat yang terjadi dalam kegiatan yaitu terbatasnya pengawasan sekolah, lingkungan keluarga, latar belakang siswa yang kurang mendukung, dan lingkungan masyarakat (pergaulan).
Learning starts from the understanding that Islamic education has a very important role in shaping the true Muslim personality. Generations of young Muslims must be educated based on the concept of Islamic education so that they can contribute positively to meeting the needs of the people and the general public. This learning study is very important in providing direction on issues of Islamic education reform such as learning methods, curriculum development and teaching approaches that are directly related to the effectiveness of Islamic education in Islamic educational institutions.The questions that arise are what is the meaning of contemporary issues, what are the theories and concepts of contemporary issues, and what is the scope of contemporary issues. In addition, this paper also explains the issues that occur and the renewal that gives rise to new thoughts along with the structural and cultural changes of the times in the field of education in an Islamic education institution.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.