Strategi Meminimalkan Error Pada Teknisi Maintenance Mesin 350F dengan Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach (SHERPA) di PT. XYZ

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur dengan sistem produksi semi otomatis, karenanya kelancaran prosesnya dipengaruhi oleh peran maintenance untuk menjaga availability mesin produksinya. Adanya human error teknisi akan berdampak pada kelancaran proses produksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat critical error pada aktivitas teknisi dan mengusulkan rencana meminimalkan error dengan pendekatan systematic human error reduction and prediction approach (SHERPA). Rencana strategi untuk kegiatan pembongkaran mesin (Action Error/task2.2) melalui penerapan kebijakan perawatan (Organizational) dengan acuan kebijakan pemeliharaan preventif (PM) sesuai kriteria waktu, penggunaan, dan kondisi. Untuk kegiatan pengecekan bahan baku biji plastik (Checking Error/ task2.3) melalui pemeriksaan secara rutin (Procedures) dengan tinjauan ulang terhadap prosedur pemeriksaan rutin teknisi maintenance terhadap ketersediaan materialnya dengan strategi red tag dan signboard. Untuk kegiatan menyediakan suku cadang mesin (Retrieval Error/task3.1) dengan penentuan tingkat persedian suku cadang optimal (Equipment) melalui pendekatan Continuous Review System. Secara umum usulan tersebut berupa konseptual dan membutuhkan penelitian lanjutan.

Penerapan SHERPA untuk Identifikasi Kinerja dan Human Error Pengoperasian Mesin Induk Kapal Penangkap Ikan

“…System error adalah kesalahan yang biasanya disebabkan oleh sistem itu sendiri yang mengontrol proses dan apabila terjadi perbaikan maka kesalahan tersebut tidak akan muncul lagi (Ghasemi et al, 2015). Sedangkan human error, secara umum berhubungan dengan manusia dengan pemberitahuan prosedur yang benar dan seringkali adanya perbedaan dalam memahami prosedur tersebut (Santoso et al, 2022) (Pasquale et al, 2015).…”

“…Penyususunan seluruh daftar pekerjaan kedalam diagram HTA dilakukan dari titik awal hingga terakhir untuk menganalisis dalam metode hirarki SHERPA. Hirarki diagram HTA digunakan untuk memprediksi kesalahan yang terjadi (Santoso et al, 2022). Gambar 1 menunjukkan hasil proses HTA pada pengoperasian mesin induk pada kapal penangkap ikan berdasarkan kategori persiapan, pengoperasian, monitoring dan mematikan mesin induk.…”

“…Konsekuensi dapat berupa akibat yang terjadi pada mesin dan lingkungan. Konsekuensi tertinggi dari kesalahan aktifitas secara keseluruhan dapat menimbulkan kegagalan system (Santoso et al, 2022). Tabel 3 menunjukkan hasil Analisis SHERPA yang diperoleh dari diagram HTA.…”

“…Pada Tabel teradapat nomor pekerjaan 4.2. dan 4.3. dinyatakan sebagai pekerjaan kritis. Hal tersebut dikarenakan nomor taks tersebut memiliki nilai PEO yang tinggi atau H. penyataan ini sama dengan yang telah dilakukan penelitian sebelumnya yang menyatakan simbol tingkat kritis diberikan kepada aktifitas yang memiliki PEO H (Santoso et al, 2022). Dampak kesalahan dari kegiatan yang dilakukan berdampak pada kapal yang karam dan kemungkinan kapal tidak dapat beroperasi.…”

The ANALISIS HUMAN ERROR PADA PENGOPERASIAN MESIN PENGGERAK KAPAL PENANGKAP IKAN DI BITUNG SULAWESI UTARA

“…Aktivitas pekerjaan menimbulkan risiko kecelakaan kerja yang paling tinggi. Kesalahan manusia, atau kesalahan nelayan itu sendiri, sebesar 43.67% adalah faktor utama (FAO 2009) (Santoso et al, 2022). Seorang yang bekerja sebagai kru kapal harus ahli dan terampil dalam mengoperasikan mesin, hanya saja manusia bukan makhluk yang tanpa kesalahan, manusia memiliki keterbatasan dalam melakukan pekerjaan dan memungkinkan berbuat kesalahan.…”