Penelitian ini menelaah dinamika gerakan keagamaan di Madura tepatnya di desa Sana Daja Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan dalam membumikan kesadaran multikulturalisme, bagaimana proses eksternalisasi, objektifikasi dan internalisasi kesadaran multikulturalisme aliran keagamaan dalam masyarakat sehingga dapat melahirkan harmoni sosial pasca konflik yang terjadi 1965-1995. Penelitian menggunakan pendekatan etnografi, informan dalam penelitian ini adalah ketua aliran keagamaan, ketua kegiatan keagamaan dan tokoh serta masyarakat umum, informan ini dianggap mengetahui proses perubahan pola relasi antar aliran keagamaan di desa Sana Daja. Hasil penelitian ini memberikan beberapa kontribusi temuan: (1) bahwa ide multikultturalisme faham keagamaan mengalami proses ekternalisasi dengan adaptasi terhadap teks-tek agama (Al-Qur’an dan Hadist), sejarah, serta adaptasi terhadap nilai-nilai ukhuwah islamiyah. (2) proses objektifikasi diawalai dengan dealektika elit aliran keagamaan dan sosio-kultural disekitarnya sehingga melahirkan institusionalisasi dan habitulisasi. (3) internalisasi, proses ini membutuhkan peran keluarga dan kegiatan keagamaan, dalam proses ini setidaknya terdapat tiga motive yang mendasari yakni motive ideal, motive praktis dan motive kepentingan.