Dalam satu dekade terakhir, desa wisata telah menjadi fokus pengembangan pemerintah sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan ekonomi masyarakatnya. Desa Panca Mukti di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, merupakan contoh desa yang menggabungkan potensi hasil kebun dan pertanian dengan pengembangan batik sebagai kampung wisata. Namun, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan pada perekonomian desa tersebut, terutama pada budidaya hortikultura dan pariwisata. Salah satu pendekatan untuk memperbaiki perekonomian desa adalah dengan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang merupakan modal sosial untuk memperkuat perekonomian pedesaan. Namun, di Desa Panca Mukti, BUMDes Damar Limo menghadapi berbagai permasalahan, termasuk pengelolaan yang belum optimal. Simpulan, diharapkan artikel ini dapat memberikan pandangan tentang pentingnya BUMDes dalam meningkatkan perekonomian desa dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan kawasan mitra, seperti yang dilakukan oleh Prodi Magister Akuntansi Universitas Bengkulu melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Kata Kunci : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Desa Panca Mukti, Optimisasi Pengelolaan, Desa Kreatif, Pemberdayaan Ekonomi