2017
DOI: 10.18196/jesp.18.2.4048
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategi Pengembangan Kota Magelang Sebagai Kawasan Andalan Di Provinsi Jawa Tengah

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
4

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
6

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
4
Order By: Relevance
“…Magelang City has considerable economic potential that it is one of the mainstay economic regions in Central Java. Magelang has better GRDP rate than other cities/districts in the Kedu Residency Area (Nuraini & Setiartiti, 2017). In addition, Magelang has strategic location.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 95%
“…Magelang City has considerable economic potential that it is one of the mainstay economic regions in Central Java. Magelang has better GRDP rate than other cities/districts in the Kedu Residency Area (Nuraini & Setiartiti, 2017). In addition, Magelang has strategic location.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 95%
“…Sebelum pandemik Covid-19 ini pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sempat mengalami peningkatan sebesar 0,1 persen dari tahun 2018-2019. Ada beberapa sektor andalan yang terdapat di Jawa Tengah seperti sektor pertanian, perdagangan, pengolahan, perikanan dan konstruksi (Nuraini & Setiartiti, 2017). Jika dilihat dari data PDRB yang didapatkan dari BPS, sektor pertanian dan perikanan tetap mengalami peningkatan sebesar 1,64 dari tahun 2018-2019 (Destiningsih et al, 2020) dan 3,08 pada tahun 2019-2020 meskipun tengah dilanda pandemik Covid-19.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Location Quotient cukup mudah (Guimarães, Figueiredo, & Woodward, 2009) dan telah banyak dilakukan. Beberapa peneliti fokus pada penggunaan metode ekonomi wilayah dengan menggunakan batasan wilayah administratif baik pada skala nasional, provinsi, kabupaten dan kecamatan (Bangun, 2018;Billings & Johnson, 2012;Darwin, 2017;Erna, Harisudin, & Rahayu, 2017;Faijah & Wahbi, 2017;Farida, 2017;Fikri & Fafurida, 2018;Hadi, Suciati, & Asnawi, 2018;Ibrahim, 2018;Iyan, 2014;Listyana, 2016;Mustofa & Haryati, 2018;Nindhitya, 2013;Ningrum, 2017;Nuraini & Setiartiti, 2017;Pinem, 2016;Riyardi, 2013;Rustiadi, 2018;Sari, 2010;Setianto & Susilowati, 2014;Sudarsono, Fitriadi, & Nurjanana, 2018;Suhartono, 2011;Susanto, 2014;Kesuma & Utama, 2015). Namun, dari penelitian tersebut, hampir tidak ada yang menggunakan analisis ekonomi wilayah pada batasan alami suatu wilayah misalnya daerah tangkapan air atau daerah aliran sungai, kecuali pada penelitian Cahyono & Wijaya (2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified