Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Lambangjaya

Dewi, Susianty Natalia; Dienaputra, Reiza D.; Rakhman, Cecep Ucu

doi:10.34013/barista.v9i01.394

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Order By: Relevance

“…Both amenities are various forms of supporting facilities in the form of infrastructure that can be used by tourists to meet their needs during their tour. Third, accessibility is the strength level of a tourist destination in terms of being accessible to tourists (Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi et al, 2022;Susianty et al, 2022).…”

Section: Development Of Ecoethno Leadcampsitementioning

confidence: 99%

Marketing Communications for Tourism Development in Ecoethno Leadcamp Site

Ahmadi¹,

Sulaiman²,

Runtiko³

et al. 2023

SMC

View full text Add to dashboard Cite

Tourism is a critical sector for national, regional, and rural development, providing job opportunities and increasing income for communities, governments, and private sectors. The success of tourism development requires integrated marketing communications that showcase the natural and socio-economic potential of the region, including its tourist attractions. This study examines the marketing communications strategy of Ecoethno Leadcampsite, a camping ground-based tourist spot in Pangalengan, Bandung Regency, West Java Province. The study used a qualitative case study method with data collected through direct observation, interviews, Focus Group Discussions (FGD), and documentation. The results reveal that Ecoethno Leadcampsite's marketing communications strategy for tourism development is successful in establishing public relations by empowering the surrounding community to become partners, direct marketing, personal selling, and sales promotion with Word of Mouth to fellow tourists and partners, including the use of social media. The study also suggests that Ecoethno Leadcampsite can increase collaboration with educational institutions by developing educational-based tourism or tourism locations in nature conservation, socio-economic, culture, and character building that is creative, productive, and innovative.

show abstract

Section: Development Of Ecoethno Leadcampsitementioning

confidence: 99%

Marketing Communications for Tourism Development in Ecoethno Leadcamp Site

Ahmadi¹,

Sulaiman²,

Runtiko³

et al. 2023

SMC

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Pembangunan infrastruktur pariwisata dan sumber daya manusia yang berkualitas juga sangat penting untuk menarik wisatawan dan memastikan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di masa depan. Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan, namun juga masih banyak tantangan yang perlu diatasi, seperti kurangnya infrastruktur dan pengelolaan yang kurang baik [5] . Berdasarkan kebijakan dan strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan, Indonesia perlu memperkuat regulasi dan pengawasan untuk memastikan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata [6] .…”

Section: Pengembangan Pariwisata DI Indonesiaunclassified

Pendirian Spin-off Kafe Kebon Tunggul: Sebuah Studi Observasi pada Kafe Titik Temu Kebontunggul - Desa Wisata Kebontunggul

Ardiantono,

Hanoum,

Mariyanto

et al. 2023

SWGT

View full text Add to dashboard Cite

Tren agrowisata di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pengembangan pariwisata dikembangkan dengan berbagai pendekatan ekonomi meliputi berbagai aspek mulai dari sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, serta pemberdayaan usaha lokal. Untuk mencapai keberlanjutan pariwisata, tidak hanya pihak-pihak tertentu saja yang bertanggungjawab untuk mengusahakan keberlanjutan tersebut. Pada tahun 2022, pemerintah desa Kebontunggul berencana untuk mengembangkan wisata tanaman obat keluarga (TOGA) di Lembah Mbencirang yang menjadi produk unggulan dari desa Kebontunggul, Mojokerto. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) berencana untuk mendirikan kafe dengan beberapa tenant untuk menunjang pendirian wisata tersebut, Penelitian ini berfokus pada pengembangan konsep usah kafe Kebontunggul untuk menarik minat wisatawan serta usulan spin-off dari BUMDES sehingga dapat menjalankan operasional bisnisnya secara mandiri sebagai upaya untuk dapat mengembangkan kafe serta tempat wisata Titik Temu Kebontunggul secara masif dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan melihat, mengamati, dan juga menganalisis kondisi lingkungan Desa Kebontunggul yang dapat dijadikan potensi dalam pengembangan kafe serta menjabarkan konsep usaha dalam Business Model Canvas (BMC) dan usulan spin-off kafe.

show abstract

Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Lambangjaya

Cited by 2 publications

References 0 publications

Marketing Communications for Tourism Development in Ecoethno Leadcamp Site

Marketing Communications for Tourism Development in Ecoethno Leadcamp Site

Pendirian Spin-off Kafe Kebon Tunggul: Sebuah Studi Observasi pada Kafe Titik Temu Kebontunggul - Desa Wisata Kebontunggul

Contact Info

Product

Resources

About