Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji potensi wisata dan strategi pengembangan wisata di Desa Lambangjaya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah lokasi penelitian yang diangkat merupakan lokasi penelitian yang belum pernah ditinjau dalam aspek pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi yang dimiliki Desa Lambangjaya sebagai daya tarik pariwisata, serta strategi pengembangan pariwisata secara berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang memaparkan keadaan pariwisata di Desa Lambangjaya menggunakan analisis SWOT dengan mengkaji faktor internal dan eksternal. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Desa Lambangjaya memiliki potensi pariwisata berbasis alam, budaya dan masyarakat. Strategi pengembangan Desa Lambangjaya yaitu menjaga kelestarian dan memanfaatkan potensi desa untuk dijadikan daya tarik wisata guna memikat kunjungan wisatawan. Stategi pengembangan Desa Lambangjaya lainnya juga dilihat dari aspek 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas); SDM, Masyarakat dan Industri; serta strategi pemasaran BAS (Branding, Advertising dan Selling).
The increasing need for tourism amidst limited wiggle room during the COVID-19 pandemic makes tourists look for alternative tourism. One of them is by trying adventure tourism in the form of trekking. Trekking is a sports activity with sports characteristics that physically leads to a healthy lifestyle while having an element of travel. But there are still many people who don’t know not even understand the information about trekking tourism. The purpose of this research is to see an overview of the level of knowledge of generation Y people regarding trekking tourism. The selection of generation Y people as respondents in this study is because generation Y society has more experience, high understanding and mastering digitalization. This research is a quantitative descriptive method. Data collection techniques using questionnaire with 200 respondents, then the data was analyzed with univariate analysis using Guttman Scale. The results showed that the general description of knowledge about trekking tourism showed a high level of knowledge, which is 80.1% from 100%, while the specifically description of knowledge about trekking tourism showed a relatively less level of knowledge, which is 73.63% from 100%. In general, the average percentage of both shows a high level of knowledge of respondents in understanding the description of trekking tourism which is 76.87% from 100%.Keywords : Trekking; Adventure tourism; Sports tourism; Generation Y. ABSTRAKMeningkatnya kebutuhan pariwisata di tengah terbatasnya ruang gerak selama pandemi COVID-19 membuat wisatawan mencari alternatif wisata. Salah satunya dengan mencoba wisata petualangan berupa trekking. Trekking merupakan suatu kegiatan olahraga dengan karakteristik sportif yang secara fisik mengarah pada gaya hidup sehat sekaligus memiliki unsur berwisata. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengenal bahkan tidak memahami informasi mengenai wisata trekking. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan masyarakat generasi Y mengenai wisata trekking. Dipilihnya masyarakat kategori generasi Y sebagai responden dalam penelitian ini dikarenakan masyarakat generasi Y memiliki lebih banyak pengalaman, pemahaman tinggi dan menguasai digitalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan 200 responden, kemudian data dianalisis dengan analisis univariat menggunakan Skala Guttman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan secara umum mengenai wisata trekking menunjukkan tingkatan pengetahuan yang tinggi, yaitu sebesar 80,1% dari 100%, sedangkan gambaran tingkat pengetahuan secara khusus mengenai wisata trekking menunjukkan tingkatan pengetahuan yang masih relatif kurang, yaitu sebesar 73,63% dari 100%. Secara garis besar rata-rata dari persentase keduanya menunjukkan tingkat pengetahuan responden yang cukup tinggi dalam memahami gambaran wisata trekking yaitu 76,87% dari 100%.Kata Kunci : Trekking; Wisata petualangan; Wisata olahraga; Generasi Y.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.