Strategi Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat Di Pulau Untung Jawa

Abstract

Pembangunan kepariwisataan Indonesia dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan. Pembangunan kepariwisataan diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata. Community Based Tourism merupakan model pengembangan pariwisata yang berasumsi bahwa pariwisata harus berangkat dari kesadaran nilai-nilai kebutuhan masyarakat sebagai upaya membangun pariwisata lebih bermanfaat bagi kebutuhan, inisiatif dan peluang bagi masyarakat lokal. Dalam Penelitian ini penulis menggunakan Desain Deskriptif (Descriptive Design) Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dan pendekatan strategi dalam pengembangan wisata berbasis masyarakat menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) berdasarkan faktor strategi eksternal (EFAS) dan faktor strategi internal (IFAS). Staregi S- T (Strenghs-Threats) merupakan strategi diversifikasi dengan memaksimalkan kekuatan kawasan untuk meminimalisir ancaman di Pulau Untung Jawa.

Eksplorasi Celah Penelitian Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Manajemen Risiko Homestay

“…Agar pariwisata dapat berkontribusi signifikan meningkatkan perekonomian masyarakat, membangun priwisata harus berangkat dari kesadaran nilai -nilai kebutuhan masyarakat, menyusun perencanaan yang menekankan pentingnya partisipasi serta memberikan kesempatan pada masyarakat lokal, melibatkan masyarakat dan mengangkat daya tarik wisata sepertihalnya keunikan, keaslian keberagaman budaya dan kelangkaan yang berpotensi mampu mempengaruhi minat kunjungan wisatawan ( Yana, M. D., 2022;Andri et al, 2019). Pariwisata berkelanjutan menurut UNWTO harus memanfaatkan secara optimal sumber daya lingkungan yang merupakan elemen kunci dalam pengembangan pariwisata, menjaga proses ekologi yang penting, membantu melestarikan warisan alam, dan keanekaragaman hayati (UNWTO, 2021a; UNWTO, 2021b) selaras dengan konsep pariwisata berbasis komunitas (community based tourism).…”

Implementasi Prinsip Pariwisata Berkelanjutan Melalui Pengelolaan Berbasis Masyarakat: Studi Pada Desa Wisata Poncokusumo

“…Wisatawan memperoleh banyak pengalaman ketika mereka berkunjung ke desa wisata. Wisatawan dapat melihat aktivitas sosial masyarakat, menikmati kesenian hingga melihat budaya yang masih dijaga (Andri et al, 2019;Jufri et al, 2019). Pariwisata semakin berkembang, namun tidak bertentangan dengan budaya yang telah mengakar.…”

Analisa Tingkat Kepuasan Pengunjung Teras Malioboro Dalam Upaya Menciptakan Pengelolaan Berkelanjutan

“…Pariwisata memegang peranan penting dalam perkembangan perekonomian wilayah (Moreno-Luna et al, 2021;Muslim, 2016;Sulistyo, Suhartapa, et al, 2022;Sulistyo & Salindri, 2018). Situasi tersebut dapat dilihat dari berkembangnya pariwisata daerah (Ali et al, 2021;Della Corte et al, 2019), sumber penerimaan pendapatan daerah (Andri et al, 2019), hingga mampu merangsang munculnya industri pendukung pariwisata (Barnet, 1988;Cruz-Milan, 2021;Sulistyo, 2020;Sulistyo, Yudiandri, et al, 2022). Kondisi tersebut menjadi sinyal jika pariwisata dan instrumennya perlu dipersiapkan dengan baik.…”