Peranan kepala sekolah atau madrasah menjadi tokoh penting dalam setiap hal yang berhubungan dengan suksesnya pendidikan di lembaganya. Mewujudkan inovasi strategis didukung dengan pemikiran terbuka pada perubahan apapun, artinya sebagai pemimpin yang visioner harus mampu menemukan cara baru di luar kebiasaan umum. Dalam bidang apapun, orang yang sudah terbiasa melakukan sesuatu mengikuti kebiasaan umum, sudah pasti cara yang digunakan adalah cara biasa, sehingga bisa jadi mati layu sebelum berkembang. Latar belakang adanya program yang ada di MTsN 2 Ponorogo berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan diterapkannya manajemen berbasis sekolah (MBS) dalam kebijakan dan reformasi pendidikan, dengan ini menjadikan perubahan paradigma pendidikan dari sentralistik ke desentralisasi, dari pola penyelenggaraan pendidikan yang bersifat birokratis, hirarkis, menuju demokratis. Mengacu pada aturan tersebut, maka MTsN 2 Ponorogo mengupayakan berbagai perubahan pendidikan tradisional menuju pendidikan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi program-program unggulan sebagai perwujudan madrasah yang kompetitif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan desain penelitian studi kasus. Adapun hasil penelitian menunjukkan keberhasilan MTsN 2 Ponorogo dalam membina bakat dan minat siswa menjadikannya sebagai madrasah unggul yang diperhitungkan masyarakat, dilihat dari: a) Pencapaian skor akreditasi lembaga dengan predikat A; b) Perbaikan kualitas sikap siswa melalui kegiatan ma’had dan pembiasaan perilaku baik sehari-hari; c) Meningkatnya prestasi siswa, secara akademik maupun non akademik, selain itu kualitas lulusannya dapat diperhitungkan; d) Pengadaan program unggulan; dan e) Inovasi kurikulum