Stunting menjadi salah satu permasalahan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kecamatan Ngluwar saat ini mengalami darurat stunting dengan ditemukannya 163 kasus. Sebuah paradoks di mana kawasan dengan banyak lahan pertanian menjadi kawasan dengan jumlah kasus tertinggi. Desa Pakunden sebagai desa terdampak pun mengalami permasalahan lain berupa pengurangan lahan pertanian akibat pembangunan Tol Bawen Magelang. Hal ini berdampak terhadap jumlah panen yang dihasilkan oleh desa. Sebuah tantangan di saat gizi dibutuhkan pada penanganan stunting. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji strategi integratif ketahanan pangan dalam penanganan stunting dengan memanfaatkan kearifan lokal yang dimiliki oleh Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer didapat dari wawancara dengan Kepala Desa Pakunden, kelompok tani, BUMDes dan Kader Pembangunan Masyarakat. Observasi dan studi dokumen dilaksanakan pula di kantor Desa Pakunden. Hasil dari penelitian ini adalah strategi integratif dalam pendampingan pemanfaatan potensi kearifan lokal Desa Pakunden sebagai desa agraris menjadi salah satu solusi di tengah permasalahan pengurangan lahan dan penurunan hasil panen. Hasil dari pemanfaatan pekarangan pun semakin mempermudah akses akan mankanan-makanan bergizi dan organik. Kebutuhan gizi anak maupun dewasa akan tercukupi. Sebuah strategi bukan hanya memperkuat desa namun juga memperkuat ketahanan pangan di keluarga.