II per tahunnya dilalui 36.773 kapal, didominasi oleh kapal bulk carrier yang mengangkut biji besi dari Australia ke Asia Timur. Terdapat tren pembangunan kapal bulk carrier berbahan bakar LNG sebagai alternatif yang bahan bakar lebih ramah lingkungan, sesuai dengan regulasi International Maritime Organization (IMO) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, pada ALKI II masih belum tersedia fasilitas pengisian kapal berbahan bakar LNG, sehingga terdapat peluang bisnis yang menjanjikan dalam operasi LNG bunkering vessel. Penelitian ini ditujukan untuk mendesain LNG bunkering vessel untuk melayani kapal berbahan bakar LNG pada ALKI II. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data untuk pengembangan desain dan perhitungan teknis. Hasilnya divisualisasikan dalam rencana garis, rencana umum, safety plan, piping diagram dan juga model 3D. Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu LNG bunkering vessel dengan ukuran utama LPP = 104,3 m, LWL = 107,4 m, B = 18,44 m, H = 9 m, T = 5,7 m. Kapal ini akan melayani bulk carrier berbahan LNG pada ALKI II menggunakan 2 tangki IMO tipe C dengan total kapasitas 8.400 m 3 . Berbahan bakar dual fuel dengan daya 3.640 kW dan dioperasikan 20 awak kapal, kapal ini dibangun dengan biaya sebesar 29.304.334,82 Dolar AS.