Kulit merupakan salah satu penanda kesehatan anjing dan kerusakan/lesi pada kulit menyebabkan penampilan anjing tidak menarik. Salah satu penyakit yang mempengaruhi penampilan anjing adalah dermatitis, yakni infeksi yang menyerang organ kulit dan cendrung sulit disembuhkan, terutama infeksi yang terjadi di daerah abdomen. Oleh karena itu dalam pengobatannya perlu diketahui tingkat perubahan lesi pada kulit, serta profil darah penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histologi kulit dan profil total leukosit anjing yang menderita dermatitis dan dibandingkan dengan non dermatitis. Sebanyak 24 sampel diambil dari anjing yang menderita dermatitis dan non dermatitis. Sampel berupa jaringan kulit bagian abdomen dan whole blood yang diambil dengan metode purposive sampling. Gambaran histologi diperiksa menggunakan mikroskop (400x) dengan metode pewarnaan Haris haematoxilin eosin, sedangkan profil total leukosit diukur menggunakan hematology analyzer. Hasil penelitian menunjukkan, gejala klinis anjing yang menderita dermatitis ditandai dengan: gatal-gatal, kemerahan/rubor, kerontokan bulu/alopecia. Gambaran histologi kulit bagian epidermis ditemukan: hyperkeratosis pada stratum korneum, nekrosis, infiltrasi sel radang, degenerasi hidrofik dan spogiotik sel keratosit, hiperplasia stratum granulosum. Adanya segmen s. scabiei pada folikel rambut, infiltrasi sel radang limfosit dan neutrofil, folikulitis dan furunkulosis pada lapisan dermis dan hipodermis. Sedangkan profil leukositnya ditemukan terjadi peningkatan, yakni pada anjing penderita dermatitis sebanyak 59% dan non dermatitis 50%. Dapat disimpulkan anjing yang menderita dermatitis mengalami perubahan gambaran histologi dan total leukosit. Namun pada penelitian selanjutnya disarankan untuk mengelompokkan jenis dermatitis serta perubahan terhadap differensial leukosit.