Pulau Bangka merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia, didominasi dengan tambang darat. Berbagai program reklamasi lahan bekas tambang timah telah dilakukan di pulau Bangka, dan untuk memantau keberhasilannya diperlukan indikator-indikator yang mencirikan perbaikan kualitas tanah. Salah satu bioindikator yang memiliki potensi sebagai indikator keberhasilan program reklamasi adalah komunitas mesofauna tanah, seperti Collembola (Ekor pegas). Penelitian lebih lanjut dan variasi korelasi data diperlukan untuk mendukung pernyataan tersebut. Penelitian ini menghitung kelimpahan, keanekaragaman, kekayaan jenis, kemerataan jenis, dan dominansi jenis Collembola yang dihubungkan dengan beberapa parameter kesuburan tanah. Lokasi penelitian merupakan lahan percontohan reklamasi tambang timah darat aluvial “Air Kundur 3”. Collembola yang ditemukan berjumlah 7 famili sebanyak 6.642 invidu. Lahan Reklamasi Air Kundur 3 berdasarkan parameter C-Organik, Kapasitas Tukar Kation, dan Kejenuhan Basa termasuk kategori kesuburan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan nilai indeks keanekaragaman, kekayaan dan kemerataan jenis diikuti dengan peninggatan parameter C-Organik, Kapasitas Tukar Kation, ketebalan dan berat kering serasah. Peningkatan Kelimpahan relatif dan dominansi Collembola diikuti dengan penurunan indeks keanekaragaman, kekayaan dan nilai kemerataan jenis. Penelitian ini memperkuat dugaan bahwa Indeks keanekaragaman, kekayaan, dan kemerataan jenis Collembola berpotensi dapat digunakan sebagai indikator kesuburan tanah reklamasi lahan pascatambang timah.