Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan berfikir kritis mahasiswa dalam memecahkan masalah ditinjau dari perbedaan gender.Analisis ketrampilan berfikir kritis dalam penelitian ini menggunakankriteria dari Ennisyang terdiri dari Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, and Overview.Penelitian ini menunjukkan perbedaan gender secara signifikan mempengaruhi caradan kemampuan berfikir kritis mahasiswa. Studi ini memberikan informasi bahwa perempuan lebih baik dari laki-lakidalam hal ketrampilan berfikir kritis danterdapat perbedaan dalam prosesnya.Hasil penelitian ini menambah pengetahuan tentang berpikir kritis pada pendidikan tinggi dan berguna bagi para praktisi pendidikan dalam memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis.
Kata kunci: Ketrampilan berfikir kritis, gender
A. PENDAHULUANKetrampilan pemecahan masalah, berfikir kreatif dan berfikir kritis telah menjadi pusat perhatian dari Pendidik, Peneliti, Pengusaha, dan media massa selama beberapa tahun ini. Hal tersebut dapat dilihat dari fakta bahwa kemampuan berfikir kritis akan menentukan daya tahan/saing seseorang dalam berkompetisi untuk menjadi yang terunggul karena akan meningkatkan daya kompetitif dari individu tersebut, sesuai pendapat peneliti yang menyatakan keterampilan berpikir kritis telah diakui sebagai keterampilan yang penting untuk keberhasilan belajar, bekerja dan hidup di abad ke-21 (Zare, P. & Othman, M. 2015 ;Kivunja, C. 2015;Bermingham, M. 2015).Seseorang yang mempunyai ketrampilan berfikir kritis tinggi dan kemampuan komunikasi yang baik akan mudah menyesuaikan perubahan kondisi dan dihargai baik dalam konteks akademik dan dunia kerja (Mason, 2007; Rudd, 2007; Kosciulek & Wheaton, 2003).Berfikir kritis merupakan kemampuan yang penting bagi siswa, sehingga berpikir kritis hendaknya menjadi salah satu aktivitas yang harus dikembangkan dan diajarkan di setiap mata pelajaran, karena kemampuan berpikir kritis bukan bawaan sejak lahir dan tidak berkembang secara alami. Kemampuan berpikir kritis adalah potensi intelektual yang dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran sesuai pendapat Schafersman (1991) berpikir kritis merupakan suatu keterampilan yang harus diajarkan