Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah kulit singkong sebagai alternatif material akustik ramah lingkungan. Material akustik dibuat dengan cara mencampur serbuk kulit singkong dengan lem fox, kemudian dicetak, dan dikeringkan. Material akustik dibuat menjadi empat sampel dengan rasio komposisi lem fox dan kulit singkong yang berbeda-beda, yaitu 1:3, 1:4, 1:5, dan 1:6. Ukuran cetakan material akustik adalah sebesar 15×10 cm. Nilai efektivitas reduksi kebisingan dan koefisien serap bunyi paling optimum diperoleh pada material akustik dengan rasio lem fox dan kulit singkong sebesar 1:6. Nilai efektivitas penyerapan material akustik terhadap sumber bunyi dengan frekuensi 450 Hz yang berjarak 20 cm adalah sebesar 13,44%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai efektivitas penyerapan oleh material akustik dari kulit singkong bergantung pada komposisi kulit singkong pada material akustik dan jarak sumber bunyi terhadap material akustik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit singkong berpotensi untuk dijadikan bahan peredam suara ramah lingkungan.