2022
DOI: 10.31941/penaakuatika.v21i1.1572
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Analisis Perubahan Luasan Vegetasi Mangrove Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Bisnis Intelijen Serta Faktor Penyebabnya Di Kawasan Muara Angke

Abstract: Banyak faktor yang menyebabkan perubahan tersebut diantaranya pengalihan fungsi lahan hutan mangrove di kawasan Jakarta Utara menjadi tempat pemukiman, pusat pemerintahan, rekreasi, pendidikan dan lain-lain menjadikan ancaman bagi ekosistem hutan mangrove. Kesimpulan yang dapat dijelaskan dari penelitian ini adalah, terjadi pengurangan dan penambahan jumlah luasan mangrove di beberapa titik pada pesisir Muara Angke dari tahun 2013, 2017, dan 2020 yang kemungkinan besar disebabkan oleh alih fungsi lahan hutan m… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Menggunakan analisa citra satelit multitemporal Landsat 7 ETM dan Landsat 8, luas hutan mangrove di kawasan tersebut meningkat dari 140,95 Ha pada tahun 2013 menjadi 208,68 pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2020 terdeteksi luas hutan mangrove Muara Angke Jakarta Utara menjadi 300,87 Ha (Wilujeng et al, 2022) . Sementara itu, di lokasi lain yaitu Muara Gembong Bekasi terjadi pula penambahan luas hutan mangrove dari sekitar 650 Ha pada tahun 2009 menjadi 765 Ha pada tahun 2014 dan pada tahun 2019 luas hutan mangrove di lokasi tersebut meningkat menjadi 1050 Ha .…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Dinamika Spasial Dan Temporal Luas Huta...unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Menggunakan analisa citra satelit multitemporal Landsat 7 ETM dan Landsat 8, luas hutan mangrove di kawasan tersebut meningkat dari 140,95 Ha pada tahun 2013 menjadi 208,68 pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2020 terdeteksi luas hutan mangrove Muara Angke Jakarta Utara menjadi 300,87 Ha (Wilujeng et al, 2022) . Sementara itu, di lokasi lain yaitu Muara Gembong Bekasi terjadi pula penambahan luas hutan mangrove dari sekitar 650 Ha pada tahun 2009 menjadi 765 Ha pada tahun 2014 dan pada tahun 2019 luas hutan mangrove di lokasi tersebut meningkat menjadi 1050 Ha .…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Dinamika Spasial Dan Temporal Luas Huta...unclassified
“…Wilayah Pantai Utara Jawa (Sumber Maulani et al, 2021;Nugroho et al, 2020;Wilujeng et al, 2022) Tabel 3. -0,37 0,67 0,28 0,13 -0,21 0,62 0,33 0,11 -0,39 0,68 0,37 0,13 2 Green Chlorophyll Index (GCI) -1,00 2,00 0,61 0,24 -1,00 2,00 0,81 0,24 -1,00 3,00 1,10 0,35 3 Structure Insensitive Pigment Index (SIPI) -0,32 1,02 0,50 0,16 -0,42 1,03 0,81 0,15 -0,52 3,32 0,77 0,12 4 Atmospherically Resistant Vegetation Index (ARVI) 0,03 0,60 0,37 0,11 0,09 0,63 0,43 0,09 0,06 0,66 0,47 0,09 88 https://jurnal.ugm.ac.id/mgi Zainul Hidayah, dkk Pemetaan Kondisi Hutan Mangrove…”
Section: Gambar 3 Perubahan Luas Hutan Mangrove DI Beberapaunclassified
“…Jakarta Utara adalah salah satu wilayah di Ibu Kota Negara yang memiliki potensi ekosistem mangrove yang masih dikategorikan baik dari segi fisik dan fungsi. Luas ekosistem mangrove di Jakarta Utara pada tahun 2020 lebih dari 300 hektar yang tersebar di tengah-tengah kota (Wilujeng et al, 2022). Ekosistem mangrove memberikan kontribusi secara langsung bagi peningkatan pendapatan negara.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tindakan eksploitasi berlebihan, pengelolaan pemanfaatan pesisir yang tidak terarah dan terjadi adanya pencemaran lingkungan. Tidak hanya itu, kerusakan ekosistem hutan mangrove juga dapat terjadi dan disebabkan oleh kondisi alam yang mengalami pemanasan global (Akram & Hasnidar, 2022) bencana alam angin topan, gelombang tsunami, erosi pantai, intrusi air laut dan organisme isopoda kecil yang memakan dan merusak kayu mangrove (Rahim & Baderan, 2017), perubahan arus, gelombang pasang surut dan musim kemarau (Wilujeng et al, 2022). Hilangnya ekosistem hutan mangrove berdampak pada abrasi pantai, terkikisnya daratan akibat intrusi air laut, menurunnya hasil tangkapan sumber daya ikan dan menurunnya pendapatan masyarakat.…”
Section: Introductionunclassified