“…Bahan-bahan dari lingkungan tersebut dapat dioalah menjadi bahan bakar alternatif sebagai sumber energi terbarukan, yakni briket bio-arang yang menghasilkan energi kalor yang tinggi dan proses pembuatannya sangat mudah tidak membutuhkan teknologi canggih, cukup dengan menggunakan teknologi tepat guna (Dewi., Fikri, 2016;Eswanto. , Barita & Ricad, 2017;Ekayuliana., Noor, 2020;Dewi et al, 2020;Fatkhurokhim, 2021;Dharsono., Deby, 2022;Ella., Firdani & Sudarti, 2022;Fernanda et al, 2022;Fikri et al, 2022). Hal ini tentu saja sangat menggembirakan karena dengan memanfaatkan bahan buangan pertanian tersebut, berarti masyarakat telah melaksanakan gerakan hemat energy dan bahkan dengan cara inipun masalah sampah organik di lingkungan ikut teratasi (Husni, 2016;Gusman., Adree & Dedi,2018;Gazali., Tang, 2021;Ikhsanudin et al, 2022;Harahap., & Ety, 2023) Seiring dengan suksesnya program listrik masuk desa, lampu-lampu listrik (lampu pijar) mengambil alih fungsi petromaks dan pelita.…”