Masalah psikososial pada penyandang talasemia usia sekolah dapat berdampak negatif pada perkembangan, pendidikan, gangguan perilaku, depresi, dan isolasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah psikososial pada penyandang talasemia usia sekolah di Poliklinik Talasemia Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, populasinya adalah orang tua penyandang talasemia usia sekolah di Poliklinik talasemia RSUD Sumedang. Sejumlah 52 responden berpartisipasi dalam penelitian ini dan diambil dengan total sampling. Pengukuran masalah psikososial menggunakan kuesioner Pediatric Symptoms Checklist-17 dari Jellinek. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif yaitu persentase. Hasil penelitian didapatkan bahwa kurang dari setengah (31%) anak mengalami masalah psikososial. Berdasarkan dimensi, kurang dari setengah anak mengalami masalah internal (40,3%), serta sebagian kecil anak mengalami masalah eksternal (7,7%) dan perhatian 11,5%. Simpulan penelitian ini yaitu anak talasemia memiliki psikososial yang baik, namun terdapat kecenderungan anak rentan mengalami masalah psikososial. Upaya yang dapat dilakukan perawat adalah preventif melalui deteksi masalah psikososial sejak dini dan berkesinambungan untuk mengidentifikasi adanya masalah psikososial, sehingga dapat diantisipasi sejak dini