Latar belakang:Lama menderita, pengetahuan kurang, tingkat kejenuhan dan kebosanan dengan terapi menjadikan lansia tidak patuh dalam pengobatan, tidak memiliki keyakinan yang baik serta kurangnya manajemen perawatan diri sehingga menimbulkan komplikasi lanjut. Self efficacy merupakan faktor dominan dan prediktor penting penggelolaan hipertensi dalam kepatuhan pengobatan melalui manajemen perawatan diri. Self Efficacy akan mempengaruhi berpikir, merasa, memotivasi diri sendiri dan bertindak pada lansia hipertensi. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mendapatkan data dengan mengeksplorasi self efficacy, self care management, dan kepatuhan lansia hipertensi Metode:Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi penelitian adalah Lansia Hipertensi berusia ? 60 tahun yang menjalankan pengobatan di Posyandu Lansia Sekar Arum RW VII Kelurahan Kertajaya Kecamatan Gubeng Surabaya sebanyak 5 partisipan yang diperoleh melalui purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan interview dianalisis menggunakan metode Collaizi. Hasil:Hasil penelitian didapatkan 9 tema yaitu Konsep Self Efficacy, Konsep Self Care Management, Konsep Kepatuhan, Respon terhadap penyakit, Keyakinan terhadap efektifitas terapi, Manajement terapi hipertensi, faktor pendukung, faktor penghambat, Kualitas hidup. Kesimpulan: kualitas hidup lansia hipertensi ditentukan oleh self efficacy, self care management dan kepatuhan dalam proses pengobatan yang dijalani. Puskesmas hendaknya dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dengan tetap memberikan dukungan pada lansia hipertensi melalui program pendidikan kesehatan yang berkelanjutan.
Kata Kunci: Self Efficacy; Self Care Management; Kepatuhan; Lansia; Hipertensi