2022
DOI: 10.29103/jkkmm.v1i2.8095
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Kasus Stunting pada Usia 34 Bulan di Desa Cot Mee Puskesmas Nisam Kabupaten Aceh Utara Tahun 2022

Abstract: Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi. Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk tertentu atau perwujudan dari nutriture (keadaan gizi) dalam bentuk variabel tertentu. Status gizi yang bermasalah akan menghambat laju perkembangan yang dialami individu, akibatnya proporsi struktur tubuh menjadi tidak sesuai dengan usianya yang pada akhirnya akan berimplikasi pada perkembangan aspek lainnya. Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada m… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Menurut hasil Riskesdas (2018), Aceh menduduki peringkat tiga nasional (37,3%), di bawah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. 7 Menurut hasil riset Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 pada anak stunting di Aceh tertinggi berada di Kabupaten Gayo Lues dengan 42,9%, kedua berada di Kota Subulussalam dengan 41,8%, ketiga berada di Kabupaten Bener Meriah dengan 40,0%, dan terendah berada di Kota Banda Aceh dengan 23,4%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut hasil Riskesdas (2018), Aceh menduduki peringkat tiga nasional (37,3%), di bawah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. 7 Menurut hasil riset Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 pada anak stunting di Aceh tertinggi berada di Kabupaten Gayo Lues dengan 42,9%, kedua berada di Kota Subulussalam dengan 41,8%, ketiga berada di Kabupaten Bener Meriah dengan 40,0%, dan terendah berada di Kota Banda Aceh dengan 23,4%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…R.K.D, Noviana Zara (2022) menyatakan bahwa faktor risiko terjadinya stunting dan gizi kurang pada Pasien An. A adalah faktor sosio ekonomi rendah, pola makan dan pola asuh yang salah, tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua yang rendah, serta faktor lingkungan 18 .…”
unclassified