Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Prevalensi kejadian COVID-19, menurut WHO tahun 2021 melaporkan telah terdapat lebih 200 juta kasus yang terkonfirmasi. Kejadian COVID-19 masih menjadi fenomena sampai saat ini, salah satu cara agar terhindar dari kejadian COVID-19 adalah dengan cara melakukan perilaku gizi seimbang untuk meningkatkan imun tubuh sehingga dapat mencegah terinfeksi penyakit COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan tentang COVID-19 dengan perilaku gizi seimbang pada mahasiswa Universitas Malikussaleh. Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional, dengan responden adalah mahasiswa Universitas Malikussaleh sebanyak 413 mahasiswa dan pengambilan data menggunakan kuesioner melalui media google form. Hasil penelitian menunjukkan 32,2% responden mayoritas berusia 19 tahun, 62,2% responden mayoritas berjenis kelamin perempuan, 36,6% responden mayoritas berasal dari Fakultas Teknik, 30,5% responden mayoritas berasal dari angkatan 2021, 66,1% responden mayoritas memiliki pengetahuan baik dan 74,6% responden mayoritas memiliki perilaku gizi seimbang yang cukup. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang COVID-19 dengan perilaku gizi seimbang pada mahasiswa Universitas Malikussaleh. Kata kunci: COVID-19, pengetahuan, perilaku gizi seimbang.
Status gizi merupakan kondisi tubuh yang diakibatkan oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi. Salah satu jenis makanan yang tidak sehat adalah western fast food. Mahasiswa adalah konsumen paling banyak mengonsumsi fast food. Menurut WHO 1,9 miliar orang dewasa berusia diatas 18 tahun memiliki berat badan lebih, berdasarkan jumlah tersebut terdapat 600 juta orang yang obesitas dimana obesitas adalah salah satu masalah status gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan dan kebiasaan konsumsi western fast food dengan status gizi pada mahasiswa Universtias Malikussaleh. Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dan analisis statistik menggunakan uji Chi square. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 105 mahasiswa dan pengumpulan data dengan pengukuran antropometri dan pengisian kuesioner. Hasil penelitian dengan uji analisis univariat didapatkan mayoritas mahasiswa memiliki status gizi kategori normal 67 responden (63,8%), mayoritas mahasiswa memiliki pengetahuan tentang western fast food kategori baik 88 responden (83,8%) dan mayoritas mahasiswa memiliki kebiasaan konsumsi western fast food kategori sering 64 responden (61%). Hasil penelitian dengan uji analisis bivariat tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang western fast food dengan status gizi pada mahasiswa Universitas Malikussaleh dan hasil uji antara kebiasaan konsumsi western fast food dengan status gizi pada mahasiswa Universitas Malikussaleh memiliki hubungan. Kata kunci: Status gizi, pengetahuan, western fast food.
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi. Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk tertentu atau perwujudan dari nutriture (keadaan gizi) dalam bentuk variabel tertentu. Status gizi yang bermasalah akan menghambat laju perkembangan yang dialami individu, akibatnya proporsi struktur tubuh menjadi tidak sesuai dengan usianya yang pada akhirnya akan berimplikasi pada perkembangan aspek lainnya. Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Global Nutrition Report menunjukkan Indonesia masukdalam 17 dari 117 negara, yang mempunyai tiga masalah gizi (Stunting, wasting dan overweight) pada balita. An. A, 34 bulan dengan tinggi badan yang sulit mengalami kenaikan sejak usia 12 bulan. Anak juga tampak lebih kecil dari teman seusianya. Temuan fisik didapatkan keadaan umum baik, composmentis, nadi 92x/menit, suhu 36,5oC, pernafasan 25x/menit, dan hasil pemeriksaan laboratorium normal. Status gizi An. A adalah stunting dan gizi kurang dimana berat pasien 9,6 kg dan tinggi badan 78 cm. Pasien didiagnosis dengan stunting dan gizi kurang. Kemudian diberikan tatalaksana pemberian makanan tambahan serta tatalaksana nonfarmakologi. Dilakukan pemantauan home visit sebanyak 3 kali kunjungan dari tanggal 13 Mei hingga 19 Mei 2022, dan diberikan pemberian F-75 serta edukasi terkait dengan menu makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang, menjaga personal hygiene, dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
ASI Eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan. Data WHO, cakupan ASI eksklusif di seluruh dunia sekitar 36% selama periode 2007-2014. Capaian pemberian ASI eksklusif di Asia Tenggara seperti di Filipina (34%), Vietnam (27%), Myanmar (24%) dan Indonesia (27%). Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam bulan sebesar 29,5%. Data di Aceh menunjukkan sebesar 4,6%, di Aceh Utara tahun 2014 sebesar (33,9 %) dan turun dari tahun 2013 (55,3 %). Data dari Puskesmas Muara Batu didapatkan masih sedikitnya cakupan pemberian ASI eksklusif (30%).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di Puskesmas Muara Batu Kabupaten Aceh Utara tahun 2019 yang dilakukan menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitian sebanyak 115 responden, diambil dengan metode Purposive Sampling. Hasil analisis univariat didapatkan usia ibu terbanyak yaitu 26- 35 tahun (37,8%), didominasi oleh ibu yang berpendidikan SMP yaitu 35 orang (38,9%), sebagian besar ibu tidak bekerja yaitu 46 orang (51,1%), tingkat pengetahuan ibu didominasi dengan pengetahuan kurang yaitu 39 orang (43,3%).
Dermatofitosis adalah golongan penyakit jamur pada kulit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita. Faktor yang mempengaruhi penyakit jamur adalah kondisi kebersihan lingkungan yang buruk dengan udara lembab, lingkungan rawa-rawa yang selalu basah, daerah pedesaan yang padat, kebiasaan menggunakan pakaian yang ketat atau lembab. Penelitian World Health Organization (WHO) terhadap insiden dari infeksi penyakit jamur pada kulit menyatakan 20% orang dari seluruh dunia mengalami infeksi kutaneus dengan infeksi dermatofitosis. Prevalensi penyakit jamur kulit di Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh Utara masih tinggi yaitu (22,06%).Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh lingkungan fisik rumah dan personal hygiene terhadap kejadian dermatofitosis pada masyarakat nelayan di Kecamatan tanah pasir Kabupaten Aceh Utara tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi berjumlah 150 orang dan sampel diambil 50 orang secara random, analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian variabel pencahayaan, kebersihan kulit, kebersihan pakaian, kebersihan tangan dan kuku, kebersihan rambut ada hubungan signifikan terhadap kejadian dermatofitosis. Sedangkan variabel kelembaban dan suhu tidak ada hubungan signifikan terhadap kejadian dermatofitosis. Di sarankan bagi Puskesmas Kecamatan Tanah pasir untuk meningkatkan penyuluhan terkait kejadian dermatofitosis agar menurunkan kasus penyakit dermatofitosis, dan pemeriksaan kesehatan kulit secara berkala.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.