The design of an autism therapy center and school for special needs (Autism Spectrum Disorder) answers the lack of therapy and educational facilities for autistic children in Jakarta. Several therapy centers for autistic children in Jakarta have been closed due to Covid-19. Tthe data was acquired from the Centers for Disease Control and Prevention, where cases of autistic children have increased every year, including in Indonesia. In Jakarta, Cengkareng District doesn’t have many adequate facilities for children with Autism. This is because the majority of schools and therapy places are located in South Jakarta and East Jakarta. Therapy places for children with special needs in Indonesia are generally located in shophouses or residential houses that function as therapy places to accommodate these special activities. Therefore, there is a need for schools and special therapy places for children with autism in West Jakarta. The research method used in this study was a qualitative approach that relied on theories, data, and information about the program in order to gain an understanding of behavior, actions, and interests. The design method used sensory perception, where spatial perception influences the subject’s behavior in daily activities and in the learning environment.
Keywords: Autism; School; Sensory; Therapy
Abstrak
Perancangan sekolah dan pusat terapi untuk anak berkebutuhan khusus autisme (Autism Spectrum Disorder) merupakan respon dari kurangnya fasilitas terapi dan pendidikan khusus bagi anak penyandang autisme di kota Jakarta. Beberapa pusat terapi untuk anak penyandang autisme di Jakarta telah ditutup akibat dari covid-19. Data dari Center for Disease Control and Prevention dimana kasus anak yang menyandang autisme mengalami peningkatan setiap tahunnya termasuk di Indonesia. Tercatat wilayah Jakarta Barat menjadi angka terbanyak untuk anak yang menyandang autisme. Di Jakarta, Kecamatan Cengkareng tidak memiliki banyak fasilitas yang memadai untuk anak penyandang autisme. Hal ini terjadi karena mayoritas sekolah dan tempat terapi untuk mereka terletak di daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Tempat terapi untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia pada umumnya berada di bangunan ruko ataupun di rumah tinggal yang difungsikan sebagai tempat terapi untuk mewadahi kegiatan khusus tersebut. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya sekolah dan tempat terapi khusus untuk anak penyandang autisme di wilayah Jakarta Barat. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang didasari pada teori, data, dan informasi mengenai program yang bermaksud untuk memahami perilaku, tindakan, dan minat. Metode desain yang diterapkan menggunakan persepsi sensori dimana persepsi ruang berpengaruh pada perilaku subjek pada aktivitas sehari-hari maupun pada lingkungan belajar.