2021
DOI: 10.26760/rekalingkungan.v10i1.35-46
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Pemanfaatan Limbah Bottom ASH sebagai Adsorben Zat Warna pada Industri Tekstil (Studi Kasus PT. TCI Kabupaten Bandung)

Abstract: ABSTRAKPT. TCI  merupakan industri tekstil yang mengolah benang hingga menjadi kain. Limbah yang dihasilkan dari Indutri tekstil berupa bottom ash dan limbah cair dapat bersifat mutagenik dan karsinogenik apabila dibiarkan terlalu lama di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kapasitas adsorpsi bottom ash yang telah disintesis untuk mengadsorpsi zat warna yang terkandung dalam limbah cair industri tekstil PT. TCI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode adsorp… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Industri tekstil merupakan salah satu industri yang berkembang cukup pesat di Indonesia dan mempunyai potensi untuk terus dikembangkan menjadi industri manufaktur tebesar di Indonesia [1]. Beberapa produk hasil industri tekstil di Indonesia seperti kain, benang, dan pakaian jadi tekstil yang terus mengalami peningkatan produksi [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Industri tekstil merupakan salah satu industri yang berkembang cukup pesat di Indonesia dan mempunyai potensi untuk terus dikembangkan menjadi industri manufaktur tebesar di Indonesia [1]. Beberapa produk hasil industri tekstil di Indonesia seperti kain, benang, dan pakaian jadi tekstil yang terus mengalami peningkatan produksi [2].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Various research related to the textile industry in Bandung Regency has been carried out domestically, especially regarding the evaluation of the social, economic, and environmental impacts of the industry's existence (Aziz et al, 2020;Cahyani et al, 2020;Fitriani et al, 2018;Ginanjar et al, 2015;Harahap, 2019;Heriyadi et al, 2021;Muzri et al, 2022;Novianti & Sumeru, 2020;Oláh et al, 2020;Wardhani & Triatmaja, 2021), waste management efforts (Aisyah, 2022;Arifatunnisa et al, 2022;Hidayat & Sutrisna, 2018;Komarawidjaja, 2016;Rahmani, 2018)), land conversion (Aprilana & Darmawan, 2021;Nuraeni et al, 2017;Trisnasari et al, 2014), efforts to improve the quality and quantity of industrial products (Aulia & Suheri, 2017;Fathurohman et al, 2014), industrial business development efforts (Lucky & Rosmadi, 2017;Tachyan, Zaenudin;Rosmadi, 2018), and licensing institutional model (Efendi, 2014). However, no research has been found related to the implementation of regional spatial utilization policies in terms of the main program indications of spatial utilization directions in the textile and textile products industry in Bandung Regency.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%